Nasional

5 Fakta Kasus Penemuan 11 Jenazah di Selat Malaka, Foto Selfie Terakhir hingga Janji Marian

Petugas Tim Basarnas melakukan evakuasi terhadap mayat yang ditemukan mengapung di Perairan Selat Malaka.

GILANGNEWS.COM - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polres Bengkalis dan Inafis Polda Riau telah mengidentifikasi 4 jenazah yang ditemukan di perairan Selat Malaka. Sementara itu, enam jasad lainnya masih dalam proses identifikasi di RS Bhayangkara Polda Riau.

Kondisi jasad yang sudah rusak membuat petugas kesulitan melacak identitas korban. Beberapa keluarga korban mulai mengambil jenazah untuk dimakamkan.

Beberapa kesaksian terkait para korban pun mulai terungkap. Berikut ini sejumlah fakta baru penemuan jasad di perairan Selat Malaka:

1. Melacak identitas beberapa korban melalui sidik jari

Tim DVI harus berjuang keras bersama dengan Inafis Polda Riau untuk melacak identitas jasad-jasad yang ditemukan di Selat Malaka. "Kami bekerja sama dengan Tim Inafis Polda Riau untuk melakukan identifikasi, karena ada korban yang masih bisa dilakukan sidik jari," kata Kabid Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau Kombes Pol Adang Azhar, kepada wartawan, Jumat (7/12/2018). Adang berharap, jenazah yang bisa dilakukan sidik jari ini dapat segera diketahui identitasnya.

Sementara itu, kondisi jasad mamang sebagian besar sudah rusak karena terlalu lama mengapung di laut. "Ada yang sudah terhitung 21 hari korban meninggal. Semakin hari akan sulit diidentifikasi. Tapi, kami bersyukur, (korban) masih bisa ditemukan. Sehingga, kami terus berupaya mencari identitasnya dengan melakukan tes DNA," kata Adang.

2. Data 4 jasad yang telah teridentifikasi

Empat dari sebelas jenazah yang ditemukan di Perairan Selat Malaka, Bengkalis, Riau, sudah ditemukan identitasnya. Mereka adalah jenazah atas nama Mimi Dewi, Ujang Chaniago, Marian Suhadi, dan Faisal Ardiyanto. Keempatnya sudah diserahkan ke pihak keluarganya. Sementara masih ada enam jenazah lagi yang belum diketahui identitasnya.

"Namun demikian, dari 11 jenazah yang ditemukan, sudah ada 11 warga yang merasa kehilangan anggota keluarga datang melapor ke kita. Saat ini kami masih mencocokkan data properties, medis serta antemortem dan postmortem," tambah Adang.

3. Kontak terakhir, Marian Suhadi mengaku sakit

Salah satu mayat yang ditemukan di Perairan Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis, Riau, adalah Marian Suhadi (24), warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Korban sudah dibawa pihak keluarga sejak pekan lalu. Menurut pengakuan paman korban, Fajar Sembiring, sebelum keponakannya ditemukan meninggal dunia, korban sempat menelepon keluarganya yang berada di kampung halaman di Langkat, Sumatera Utara.

"Empat hari sebelum kejadian dia sempat menelepon kami untuk memberitahu bahwa akan pulang kampung ke Langkat (Indonesia) menggunakan speedboat," kata Fajar. Dia mengatakan, korban sudah empat bulan bekerja di Malaysia dan ingin pulang ke Indonesia karena sedang sakit.

4. Tak bisa dihubungi, keluarga datangi RS Bhayangkara

Setelah kontak terakhir, Marian seakan hilang ditelan bumi. Pihak keluarga tidak bisa lagi menghubungi Marian, karena ponselnya tidak aktif. "Nomor handphone tidak aktif, WhatsApp juga tidak aktif. Kami jadi resah, karena (korban) katanya akan pulang ke Langkat menggunakan speedboat," kata Fajar Sihombing, paman Marian. Lalu, pada tanggal 21 November 2018, pihak keluarga mendegar berita tentang sejumlah mayat mengapung di perairan Selat Malaka.

Mereka pun memutuskan pergi ke RS Bhayangkara Polda Riau. "Setelah mendapat informasi adanya korban, kami langsung berangkat ke Rumah Sakit Bhayangkara di Pekanbaru," ujar Fajar. "Setelah kami cek, ternyata benar itu Marian Suhadi. Tandanya ada jempol kaki yang bengkok. Itu bawaan lahir. Kemudian gelang dan pakaian dia yang kami kenali," ujar Fajar.

5. Faisal sempat kirim foto selfie terakhir

Salah satu korban yang ditemukan di perairan Selat Malaka, Kabupaten Bengkalis, Riau, teridentifikasi bernama Faisal Ardiyanto (25), warga Dusun Gelam II, Kecamatan Bandar Khalifah, Labu Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut). Effendi, ayah kandung korban, menceritakan, Faisal bekerja di Malaysia dan berjanji akan pulang. "Jadi, pada hari Selasa (20/11/2018), dia nelepon ke mamanya bahwa akan pulang Rabu (21/11/2018), naik speedboat dari Malaysia.

Dia bilang Jumat (23/11/2018) akan sampai ke kampung. Tentu kami siap-siap menyambutnya di rumah," kata Effendi. Namun, pada hari Jumat (23/11/2018), Effendi mendengar kabar anaknya telah tewas tenggelam. "Saya tanya, mengapo (mengapa) kalian menangis, ada apa. Terus mereka bilang ini abang, abang (Faisal) tenggelam. Terus saya tengok (lihat), ini betul abang. Bajunya sama dengan yang di foto," kata Effendi. Sebab, sebelum ditemukan meninggal di perairan Selat Malaka, Faisal sempat mengirim foto selfie ke keluarganya.


Tulis Komentar