PEKANBARU - Di tengah hiruk-pikuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Pekanbaru yang semakin memanas, Said Usman Abdullah, tokoh masyarakat dan mantan Anggota DPRD Pekanbaru tiga periode, menyuarakan kegelisahannya atas rencana pemanggilan seluruh Ketua RT/RW ke DPRD Pekanbaru. Agenda ini, yang bertujuan untuk memperkenalkan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang baru terbentuk, dianggap Said sebagai manuver politis yang kurang bijak di tengah suasana pilkada yang sedang berlangsung.
Said menilai, selama berdekade lamanya, tak pernah ada inisiatif dari DPRD untuk mengundang seluruh perangkat RT/RW ke gedung dewan hanya untuk sosialisasi AKD. "Sebagai mantan anggota dewan, saya belum pernah melihat agenda serupa. Ini membuat banyak RT/RW bertanya-tanya, kenapa agenda seperti ini mendesak dilakukan sekarang," ujar Said. Di masa krusial menjelang pencoblosan, Said menduga pertemuan ini berpotensi menyimpan agenda politik yang dikhawatirkan akan mengarahkan simpul-simpul masyarakat pada preferensi politik tertentu.
RT/RW, menurutnya, adalah ujung tombak pemerintahan yang langsung berhadapan dengan warga. Peran strategis mereka sebagai penghubung pemerintah dengan masyarakat tingkat akar rumput bisa berisiko menjadi alat politik jika momentum ini tidak dikelola dengan bijak. "Mengumpulkan mereka dalam suasana Pilkada seperti ini bisa menimbulkan dugaan bahwa ada kepentingan tertentu di balik inisiatif ini," tambah Said dengan nada prihatin.