Nasional

Antisipasi Pengunjung Membeludak, Ini Upaya Mal di Surabaya Cegah Corona

Kondisi sebuah mal di Surabaya menjelang Lebaran di tengah pandemi Corona.

GILANGNEWS.COM - Pakuwon Group mengantisipasi banyaknya pengunjung mal menjelang Lebaran. Pihaknya menyiapkan SOP ketat untuk mencegah penyebaran Corona.

Pascaberedar kabar pengunjung di beberapa mal di Jatim yang berdesakan saat membeli kebutuhan Lebaran, Pakuwon Group siap mengantisipasi hal tersebut. Pakuwon berkomitmen menerapkan protokol kesehatan mencegah penyebaran COVID-19 di mal.

"Kita sudah terapkan protokol pencegahan COVID-19 di mal milik Pakuwon Group di Surabaya. Ada Royal Plaza, Tunjungan Plaza, Pakuwon Mal hingga Pakuwon Trade Center (PTC)," kata Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi di Surabaya, kamis (21/5/2020).

Sutandi menjelaskan, pascaviral video antrean pengunjung di Matahari Store, Pakuwon Mal pada Minggu (17/5), pihaknya telah melakukan evaluasi. Antrean itu dikarenakan pemeriksaan yang ketat.

"Jadi itu bukan karena pengunjung berdesakan mengabaikan physical distancing. Justru itu kita menerapkan protokol yang ketat untuk masuk store tersebut dengan membuka 1 pintu sehingga terjadi penumpukan antrean. Setelah kita evaluasi, kita buka 3 pintu, dan sekarang sudah tidak terjadi antrean seperti itu. Ada miskoordinasi juga dari pihak store" imbuh Sutandi.

Menjelang Lebaran, lanjut Sutandi, ada potensi lonjakan pengunjung. Pihaknya telah mengantisipasi mulai dari Kamis (21/5) hingga Minggu (24/5).

"Karena jelang lebaran kita terjunkan semua sekuriti kita untuk mengawasi secara ketat pengunjung di store-store yang berpotensi menjadi kerumunan besar. Kita tetap waspada bahkan sampai Lebaran, karena larangan mudik juga berpotensi banyak warga mengunjungi mal," tegasnya.

Meski begitu, di tengah pandemi COVID-19 serta aturan PSBB Surabaya Raya, ia memprediksi pengunjung mal tidak akan membeludak seperti waktu normal. Selama COVID-19, pengunjung di mal milik Pakuwon Group hanya sekitar 20 persen dari keadaan normal.

"Bisa lihat sendiri bagaimana keadaan di mal, sepi. Mereka yang di mal sudah gak ada yang tujuannya jalan-jalan, mereka membeli kebutuhan sandang dan pangan," sambungnya.

Guna mengantisipasi kenaikan jumlah pengunjung, Sutandi juga telah mempersiapkan keamanan ekstra. Seperti pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal scanner, wajib masuk bilik disinfektan juga wajib memakai masker. Bila ada pengunjung yang tidak membawa masker dilarang memasuki mal.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur ini mencontohkan, store yang berukuran 100 meter hanya boleh diisi 25 pengunjung yang saling menjaga jarak.

"Jadi sekuriti akan terus monitoring mana store yang ramai, maka akan dibatasi jumlah pengunjung yang masuk. Nanti kalau ada 5 yang keluar, maka 5 yang mengantre akan masuk. SOP di Pakuwon Group ini menjadi percontohan Kemenko Perekonomian guna re-opening mal di Jakarta," terangnya.

Sutandi menambahkan, pihaknya selama ini membuka mal bukan semata untuk mencari keuntungan. Melainkan sisi kemanusiaan karena ada ribuan pegawai yang bekerja di mal.

"Katakanlah TP, ada sekitar 5.000 pegawai. Kalau mal tutup, mereka akan dirumahkan, apa gak kasihan? Mereka nanti gak dapat penghasilan. Jujur saja membuka mal saat ini kami merugi, tapi karena kemanusiaan kita tetap buka," pungkasnya.


Tulis Komentar