Riau

Pilkada di Tengah Pandemi Corona, KPU Meranti Siapkan APD

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) telah ditetapkan pada tanggal 9 Desember 2020. Karena khawatir terhadap virus corona yang masih melanda negeri, petugas akan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap saat pelaksanaan Pemilu.

Selain petugas, di lokasi pelaksanaan Pilkada nantinya juga akan disiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer atau pun masker. Warga yang mengantre harus duduk berjarak antara satu sama lain.

Untuk menyediakan APD ini, KPU Kepulauan Meranti mulai membahas besaran anggaran yang dibutuhkan. KPU pun telah menggelar rapat internal terkait penyediaan APD untuk penyelenggara nantinya.

Ketua KPU Kepulauan Meranti, Abu Hamid, didampingi Komisioner SDM dan partisipasi masyarakat (Parmas) Hanafi SSos, mengatakan bahwa penggunaan APD tak hanya pada hari H, tetapi juga ketika tahapan Pilkada yang sifatnya kontak langsung dengan banyak orang.

"Seperti saat pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih. Itu kan akan turun langsung ke semua wilayah, petugas harus pakai APD, tapi tidak APD lengkap," kata Abu Hamid, Rabu (3/6/2020).

Kata Abu Hamid lagi, APD lengkap dipersiapkan saat hari H pencoblosan. Itu pun baru dikenakan petugas andai wabah Corona masih marak dimana-mana di Kepulauan Meranti.

"Yang jelas, di lokasi pemilihan petugasnya pakai APD, masker. Kita siapkan juga tempat cuci tangan dan warga duduk berjarak," ujar Abu Hamid.

Ditambahkan Hanafi, meski Pilkada telah ditetapkan tanggal 9 Desember 2020, namun mereka masih menunggu PKPU dari pusat. Belum dipastikan apakah alat coblos masih berbentuk benda yang bisa dipakai bersama maupun tidak.

Untuk tanda di jari pemilih, juga belum dipastikan apakah dicelup ditinta, atau hanya akan ditetes saja di jari pemilih. "Kita masih menunggu PKPU untuk pelaksanaan Pilkada. Kita masih menunggu Juknis, KPU pasti membuat regulasi bagaimana penyelenggaraan ini bisa seaman mungkin," kata Hanafi.

Terkait kebutuhan anggaran APD, KPU akan merevisi. Sebab, di masa pandemi ini ada tahapan yang akan dikurangi, (volumenya) seperti sosialisasi dan saat pendaftaran bakal calon. Peserta sosialisasi pasti berkurang karena menyesuaikan besar ruangan atau tempat sosialisasi dan yang mengantar pasangan calon tidak semuanya dibenarkan masuk ke KPU.

"Kalau volumenya dikurangi, tentu ada anggaran yang bisa dialihkan," kata Hanafi.

"Kita juga akan berkoordinasi dengan Pemda terkait anggaran ini, selain itu ke kepolisian dan tim gugus tugas untuk membicarakan keamanan saat pelaksanaan Pilkada," beber Hanafi.


Tulis Komentar