Dunia

Dorong Lansia Hingga Jatuh, 2 Polisi New York Didakwa Penyerangan

Momen saat dua polisi Buffalo di New York mendorong seorang kakek berusia 75 tahun hingga terjatuh ke belakang dan kepalanya membentur trotoar hingga berdarah.

GILANGNEWS.COM - Dua polisi Buffalo di New York, Amerika Serikat (AS), dijerat dakwaan penyerangan setelah terekam video sedang mendorong seorang kakek berusia 75 tahun di lokasi unjuk rasa memprotes kematian George Floyd.

Pada Senin (8/6/2020), dua polisi itu diidentifikasi bernama Robert McCabe dan Aaron Torgalski. Keduanya menyerahkan diri pada Sabtu (6/6) pagi waktu setempat dan mengaku tak bersalah atas dakwaan penyerangan tingkat kedua yang dijeratkan. Keduanya dibebaskan tanpa jaminan.

Jaksa distrik Erie County, John Flynn, yang menangani kasus ini menyebut McCabe (32) dan Torgalski (39) telah 'melewati batas' saat mendorong seorang kakek hingga terjatuh dan membenturkan kepalanya di atas trotoar. Kepala kakek itu sempat mengalami luka berdarah. Jaksa Flynn menyebut korban merupakan 'seorang pria berusia 75 tahun yang tidak berbahaya'.

Kedua polisi itu sebelumnya telah dinonaktifkan tanpa gaji dari tugasnya. Jika dinyatakan bersalah atas dakwaan penyerangan, keduanya terancam hukuman maksimum 7 tahun penjara.

Pengacara McCabe, Tom Burton, menyatakan bahwa jaksa tidak memiliki dasar untuk menjeratkan dakwaan pidana. Burton menyebut kliennya sebagai veteran militer dengan prestasi dan rekam jejak bersih sebagai polisi. "Tidak ada orang yang memulai hari dengan maksud melukai sesamanya," ucap Burton, sembari menambahkan bahwa jika korban mematuhi instruksi untuk mundur, 'hal semacam ini tidak akan terjadi'.

Belum ada keterangan dari pengacara Torgalski.

Rekaman video atas insiden itu menunjukkan seorang kakek yang diidentifikasi sebagai aktivis Martin Gugino, berjalan mendekati rombongan polisi yang bersenjatakan tongkat saat mereka membersihkan para demonstran dari kawasan Niagara Square saat jam malam telah diberlakukan.

Dua polisi terekam kamera mendorong Gugino, hingga dia terjatuh ke belakang dan kepalanya membentur trotoar. Darah tampak mengalir dari bawah kepalanya. Salah satu polisi sempat hendak memeriksanya, sebelum seorang polisi lainnya mencegahnya dan meminta polisi itu tetap berjalan.

Jaksa Flynn menyebut bahwa para polisi 'mengetahui hal ini buruk'. "Lihat pada bahasa tubuh mereka," sebutnya.

Video insiden itu beredar luas dan memicu kemarahan publik. Terlebih saat ini sedang marak unjuk rasa memprotes rasialisme dan kebrutalan polisi yang dipicu oleh kematian pria kulit hitam bernama George Floyd di tangan polisi Minneapolis.

Pada Jumat (5/6) lalu, puluhan polisi Buffalo yang marah terhadap sanksi penonaktifan kedua polisi itu, mengundurkan diri dari unit khusus pengendalian massa pada Kepolisian Buffalo. Para polisi ini hanya keluar dari unit khusus, bukan mundur dari satuan kepolisian.


Tulis Komentar