PEKANBARU - Pembelian laboratorium biomolekuler, yang direncanakan oleh Pemko Pekanbaru, jangan sampai tidak terealisasi. Sebab, anggaran untuk pembelian alat tersebut sudah dianggarkan di APBD Perubahan 2020.
Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru H Ervan menegaskan, bahwa secara prinsip pihaknya mendukung program Pemko Pekanbaru, dalam hal penanganan covid-19. Termasuk halnya pembelian laboratorium biomolekuler.
"Kita minta ini juga tidak hanya sekadar wacana. Tapi segera realisasikan sekarang, karena laboratorium itu sangat dibutuhkan sekarang ini, seiring tambah meningkatnya kasus Covid-19," tegas Ervan kepada Tribunpekanbaru.com.
Seperti diketahui, tujuan laboratorium biomolekuler didirikan, untuk pemeriksaan sampel swab yang lebih cepat. Hingga kini, pemeriksaan sampel covid-19, hanya mengandalkan laboratorium di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Dengan makin bertambahnya kasus ini setiap hari, laboratorium di RSUD Arifin Achmad tidak bisa lagi menampung pemeriksaan Swab ini.
"Kabarnya dengan adanya nanti laboratorium biomolekuler di RS Madani Pekanbaru (RS milik Pemko Pekanbaru), bisa menampung seribuan sampel Swab setiap hari. Tentu ini sangat bagus untuk hal penanganan covid-19 di kota ini," sebut Politisi Partai Gerindra ini.
Berdasarkan laporan Diskes Provinsi Riau hari Sabtu, 26 September 2020 kemarin, terdapat penambahan sebanyak 263 kasus baru.
Dari jumlah tersebut, pasien positif virus corona terbanyak masih berasal dari Kota Pekanbaru tercatat 125 orang. Sehingga total kasus positif corona di Riau telah mencapai 6.577 orang.
Lebih lanjut disampaikan Ervan, dengan cepatnya dibeli laboratorium biomolekuler ini, bisa membantu masyarakat secara cepat, dalam penanganan covid-19.
"Kita harapkan juga upaya penanganan lainnya, selain pembelian laboratorium ini, dilakukan juga. Jadi, harus secara komprehensif lah penanganan covid-19 ini," pintanya.
Pemko Pekanbaru menargetkan pembelian laboratorium biomolekuler tersebut, dalam waktu dekat ini juga.
Plh Kepala Diskes Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih menegaskan, anggaran pembelian laboratorium ini sekitar Rp 5-6 miliar. Proses lelangnya melibatkan pihak kejaksaan.***
Tulis Komentar