Legislator

Nurul: Wako Kami Minta Tegas ke Anak Buah Soal Banjir dan Sampah

Nurul Ikhsan

GILANGNEWS.COM - Banjir dan sampah belakangan ini menjadi dua persoalan yang harus disikapi dengan bijak oleh Pemko Pekanbaru, dan harus menjadi pekerjaan yang di prioritaskan untuk di selesai kan. 

"Ini (banjir dan sampah, red) tidak bisa dibiarkan, Pemko harus gerak cepat. Apalagi dua masalah ini bukan masalah baru, harusnya sudah ada dilakukan upaya-upaya penanggulangan yang matang dan komprehensif, ''kata Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan. 

Dengan musim penghujan saat ini, ditambah pula masalah sampah yang masih menjadi " hantu" di kota Pekanbaru, membuat semakin kompleks persoalan yang di hadapi masyarakat. "Karena terlalu lama penyelesaiannya, maka kami minta Walikota mengambil sikap tegas terhadap anakbuahnya," ungkap politisi Gerindra ini. 

Dari persoalan yang nampak dan dirasakan langsung, tentu sudah bisa menjadi bahan penilaian dari OPD terkait. Misalkan masalah banjir, PUPR sudah punya master plan penanganannya. "Ini harus diterapkan, dan sudah harus ada hasil yang bisa di lihat, lalu koordinasi antar OPD, serta harus ada juga upaya-upaya  melakukan sharing dengan provinsi," tambahnya lagi. 

Banjir saat ini semakin meluas dan mengerikan dampaknya, perlu juga ada himbauan kepada masyarakat dengan cara mengedukasi agar tidak membiarkan drainasenya tersumbat, atau dilakukan pengerukan secara berkala oleh Dinas. "PUPR harus punya tim pemantau dan pendata titik-titik rawan, jangan menunggu ada keluhan baru sibuk, dan baru bersikap, " papar Nurul lagi. 

Ditambah lagi masalah sampah, Nurul melihatnya ini murni kesahalan di DLHK. Mengapa lambat melakukan lelang jika masih ingin dipihak ketigakan. "Sehingga muncul masalah pula dulu baru sibuk, itu pun tidak selesai dibersihkan sampai saat ini, " ucapnya. 

Namun, masih menurut Nurul, jika ingin diswadayakan tentu kan harus lebih siap. "Artinya masalah sampah ini tidak boleh dianggap biasa, karena dampaknya menjadi luar biasa. Dan dampaknya pun seperti yang dirasakan saat ini, " tambahnya. 

Maka dari itu, karena masalah nya sudah sangat kompleks tentu, langkah yang tepat dilakukan Walikota adalah, melakukan evaluasi. "Jika memang kepala OPD tidak mampu menyelesaikan masalah dengan cepat malah menimbulkan berkurang nya kepercayaan publik ini di kami sarankan untuk diganti saja, kinerja dari DLHK kini menjadi sorotan, " tegasnya.

Nurul juga berharap ada warning terhadap DLHK dalam upaya mempercepat penyelesaian kasus sampah ini. 

Disampaikan Nurul, masalah banjir, ini berdampak pada kerusakan jalan, dan ini terjadi dihampir seluruh jalan kota. Sementara dampak sampah ini adalah terhadap kesehatan masyarakat. "Maka kami menantang dua OPD ini, PUPR dalam mengatasi banjir dan kerusakan jalan, serta DLHK penanganan sampah dalam wak 
tu sepekan ini paling lama selesai, jika tidak mampu, sebaiknya jangan memaksakan during, karena korbannya masyarakat, " tutupnya. 


Tulis Komentar