Legislator

Penilaian Ketua DPRD Pekanbaru Terhadap Progres Kawasan Industri Tenayan

Ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani

GILANGNEWS.COM - Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani SIP menilai, Kawasan Industri Tenayan (KIT) di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, yang sudah didesain oleh Pemko, hingga kini belum terlihat progresnya.

Hamdani hanya baru melihat progres perkembangan pusat pemerintahan, yang sudah dipindahkan dari dalam kota ke Jalan Badak Perkantoran Tenayan Raya. Sementara untuk KIT sendiri, belum nampak seperti apa wujudnya.

Sejauh ini, KIT hanya sebatas konsep yang sering digaung-gaungkan, bahwa KIT merupakan gerbong kawasan industri di Kota Bertuah Madani ini.

"Leadernya kan PT SPP (sarana pembangunan Pekanbaru), perusahaan daerah sebagai pelaksananya. Tapi progresnya tak nampak sampai sekarang," tegas Hamdani Jumat (11/6/2021).

Seharusnya, sejak KIT ini dipandang sebagai kawasan industri sejak beberapa tahun lalu, sudah ada peningkatan signifikan. Tidak hanya bergelut dalam konsep dan teori semata.

DPRD secara lembaga, sebut Hamdani, memang sudah sering mendengar PT SPP akan mendatangkan investor besar, untuk membuka KIT ini. Namun nyatanya, hingga periodesasi kepemimpinan Walikota Pekanbaru Firdaus MT - Ayat Cahyadi mau usai (tahun 2022), tidak ada buktinya.

"Kita harapkan KIT ini nanti jangan hanya tinggal nama. Sementara action nyatanya tidak ada. Jika memang akan dijadikan lokomotif dan gerbong industri, maka pergerakannya harus mulai nampak. Tidak sekadar teoritis," tegasnya.

Seperti diketahui, Walikota Pekanbaru Firdaus MT mengatakan, KIT sudah direncanakan dalam Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) dengan luas sekitar 3.700 hektare.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, seluas 1.500 hektar di KIT itu masuk dalam kawasan industri strategis.

Dari 24 kawasan industri baru di Indonesia, 14 di antaranya ada di pulau Sumatera. Dimana, dua di antaranya ada di Riau yaitu Tanjungbuton (Kabupaten Siak) dan Tenayan Raya (Kota Pekanbaru).

"Kawasan industri baru ini untuk pemulihan ekonomi nasional. KIT masuk dalam rencana aksi tersebut," papar Walikota.

KIT ini dibangun pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit. Pabrik tersebut akan memproduksi 2 juta ton minyak sawit per tahun.

"Nanti juga ada pabrik obat dan kosmetik. Pabrik-pabrik ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi 155.000 orang," janjinya seraya menjelaskan, bahwa saat ini, satu pembangkit listrik lagi sedang dibangun di KIT. Satu pembangkit listrik lainnya sudah beroperasi yaitu PLTU Tenayan.


Tulis Komentar