PEKANBARU

Pemko Pekanbaru Lakukan Gerak Cepat Untuk Tanggulangi Penyebaran Corona

Walikota Pekanbaru, DR Firdaus ST MT.

GILANGNEWS.COM - Guna menghentikan laju penyebaran Coronavirus Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus mendorong warganya untuk segera melakukan vaksinasi.

Bahkan hingga hari ini, Ahad (25/7) sudah lebih 268.708 warga Pekanbaru disuntik vaksin dosis pertama. Sedangkan warga yang disuntik vaksin dosis kedua sebanyak 185.780 orang. 

Wali Kota Pekanbaru Firdaus, mengatakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah memilah vaksinasi warga berdasarkan kelompok umur. 

Ada tiga kelompok umur yang divaksin yaitu warga lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun, warga umur 18 hingga 60 tahun, dan remaja usia 12 hingga 17 tahun. 

Firdaus juga menegaskan bahwa warga yang terpapar Covid-19 tidak lagi boleh menjalani isolasi mandiri di rumah. Mereka nantinya harus menjalani isolasi mandiri di fasilitas pemerintah.

Puluhan ambulans disiapkan untuk menjenguk para pasien yang selama ini mandiri. Ada aparat dari TNI dan polri mendampingi proses penjemputan pasien tersebut.

"Kita tegaskan tidak ada pasien yang melakukan isolasi mandiri lagi di rumah, harus isolasi di fasilitas pemberian pemerintah," ucapnya.

Firdaus juga mengungkapkan, saat ini sudah terdapat sebanyak 503 posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Ibukota Provinsi Riau tersebut.

Ratusan posko PPKM itu terdiri dari 15 posko tingkat kecamatan, 83 posko kelurahan dan 405 posko di tingkat Rukun Warga (RW).

"Jadi, di tiap kecamatan, kelurahan hingga RW, kita sudah dirikan posko PPKM," ungkapnya.

Melalui posko PPKM tersebut, Firdaus berharap bisa membatasi pergerakan warga guna mencegah sebaran wabah Covid-19 yang kembali melonjak sejak beberapa pekan terakhir.


Ratusan Pengungsi Luar Negeri di Pekanbaru Telah Disuntik Vaksin

Tidak hanya warga lokal, sebanyak 450 orang pengungsi luar negeri atau imigran yang ada di Kota Pekanbaru, telah menjalani vaksinasi sebagai antisipasi sebaran wabah Covid-19.

"Yang 450 orang ini sudah kita lakukan vaksinasi baik vaksin dosis tahap satu maupun tahap dua," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian.

Secara keseluruhan, sebut dia, jumlah pengungsi luar negeri yang menempati sejumlah tempat penampungan di Kota Bertuah mencapai 910 orang. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Pakistan, Afghanistan, Iran, Irak, Sudan, Somalia dan Rohingya.

"Itu termasuk anak-anak. Anak-anak sekitar 300-san. Jadi kalau dikurang anak-anak, ada sekitar 600-san usia dewasa dan yang telah divaksin 450 orang," urainya.

Untuk imigran usia dewasa yang belum divaksin, lanjut Zulfahmi, pihaknya akan mengkoordinasikan dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi perwakilan Riau.

"Karena ada beberapa kendala kenapa mereka belum divaksin, seperti masalah kesehatan, tensi naik dan ada juga yang tidak mau (divaksin)," ungkapnya.

"Bagi yang tidak mau ini, kita minta IOM atau HWCL memberikan edukasi agar mereka bersedia divaksin," ulas pria yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Satpol PP Pekanbaru ini.

Guna mencegah sebaran wabah covid, lanjut Zulfahmi, pemerintah kota juga mulai memecah lokasi penampungan imigran.

Seperti di Wisma Satria Jalan Chik Di Tiro, sebelumnya terdapat sebanyak 114 imigran yang ditampung disana. Kemudian sebanyak 45 orang yang seluruhnya warga Afghanistan telah direlokasi ke Kos-kosan Nevada di Jalan Kartama, Kecamatan Marpoyan Damai. 

 


Tulis Komentar