GILANGNEWS.COM - PKS tak mempermasalahkan gabungnya PAN ke koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Namun, PKS punya catatan terkait oposisi yang makin sedikit di Indonesia.
"Perkara PAN gabung koalisi itu hak setiap partai politik. Tentu masing-masing punya strategi tapi PKS merasa power tends to corrupt. Kekuasaan itu cenderung menyimpang. Absolute power corrupts absolutely. Makin besar kekuasaan makin besar peluang penyimpangannya," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Kamis (26/8/2021).
Mardani menyebut oposisi menjadi pilihan terbaik bagi PKS. PKS disebutnya ingin selalu bersama rakyat.
"Karena itu oposisi adalah pilihan yang rasional, etis dan logis. PKS insyaallah ingin bersama rakyat, melayani rakyat dengan mengontrol kebijakan pemerintah secara kritis dan konstruktif," kata mardani.
Untuk diketahui, para petinggi partai politik koalisi Jokowi bertemu sang presiden di Istana kemarin. Ketum PAN Zulkifli Hasan merupakan satu dari tujuh ketum parpol yang bertemu Jokowi dalam pertemuan sore hari tersebut.
Malam harinya, PAN diperkenalkan menjadi sahabat baru koalisi parpol pendukung Jokowi.
"Sahabat baru koalisi, Ketua Umum PAN Bapak Zulkifli Hasan, didampingi oleh Sekjen Bapak Eddy Soeparno. Sahabat baru kami dalam koalisi, semakin memperkuat dan semakin memperkaya gagasan-gagasan dan pandangan-pandangan serta ide-ide baru dalam rangka melanjutkan pemerintah dan mengisi demokratisasi di Indonesia," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Ketum-sekjen parpol yang hadir adalah:
- Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto (PDIP)
- Surya Paloh dan Johnny G Plate (NasDem)
- Prabowo Subianto dan Ahmad Muzani (Gerindra)
- Airlangga Hartarto dan Lodewijk Freidrich Paulus (Golkar)
- Muhaimin Iskandar dan Hasanuddin Wahid (PKB)
- Suharso Monoarfa dan Arwani Thomafi (PPP)
- Zulkifli Hasan dan Eddy Soeparno (PAN)
Tulis Komentar