Dunia

Pakistan dan Taliban Setuju Gencatan Senjata Sebulan

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Pemerintah Pakistan dan kelompok militan Taliban di negara tersebut menyepakati gencatan senjata selama satu bulan. Kesepakatan ini bisa diperpanjang jika kedua belah pihak menyetujuinya lebih lanjut.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (9/11/2021), kesepakatan gencatan senjata ini dinilai membuka kemungkinan menuju perjanjian damai sepenuhnya untuk membantu mengakhiri pertumpahan darah selama bertahun-tahun.

Taliban Pakistan atau yang juga disebut sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) merupakan gerakan yang terpisah dengan Taliban Afghanistan. TTP telah bertempur selama bertahun-tahun untuk melengserkan pemerintahan di Islamabad dan menguasai negara berpenduduk 220 juta jiwa itu dengan interpretasi syariat Islam mereka sendiri.

Ada banyak upaya yang gagal untuk mencapai kesepakatan damai di masa lalu. Perundingan terakhir digelar setelah keberhasilan Taliban Afghanistan menguasai Kabul pada Agustus lalu dan kedua pihak menggelar pertemuan di perbatasan Afghanistan, dengan bantuan pemimpin Taliban Afghanistan.

"Pemerintah Pakistan dan Tehreek-e-Taliban Pakistan yang dilarang telah menyepakati gencatan senjata total," ucap Menteri Informasi Pakistan, Fawad Chaudhry, dalam pernyataannya.

Ditambahkan Chaudhry bahwa gencatan senjata itu bisa diperpanjang saat perundingan berlanjut. Dalam pernyataannya, Chaudhry menyebut kesepakatan gencatan senjata itu akan berada di bawah Konstitusi Pakistan dan akan menjamin kedaulatan negara serta integritas nasional.

TTP menyatakan pihaknya 'siap untuk dialog yang akan mengarah pada perdamaian abadi di negara tersebut'.

Disebutkan juga bahwa gencatan senjata itu akan mulai diberlakukan pada Selasa (9/11) waktu setempat hingga 9 Desember mendatang. Perpanjangan bisa dilakukan jika disepakati kedua pihak. Komisi khusus telah dibentuk untuk memetakan proses perundingan.

Sementara itu, sejumlah sumber menyatakan bahwa TTP menuntut pembebasan sejumlah tahanan sebagai syarat negosiasi gencatan senjata total.

TTP yang masuk daftar organisasi teroris asing milik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) diketahui telah mendalangi rentetan tindak kekerasan di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan, termasuk hukuman cambuk dan eksekusi mati di depan umum.

TTP juga dikenal sebagai militan yang berupaya membunuh Malala Yousafzai, yang gemar mempromosikan pendidikan untuk anak perempuan, beberapa tahun lalu. TTP disebut telah menewaskan ribuan personel militer dan warga sipil selama bertahun-tahun dalam berbagai serangan bom.

Salah satunya serangan tahun 2014 di sekolah yang dikelola militer di Peshawar yang menewaskan 149 orang, termasuk 132 anak-anak.

Kesepakatan gencatan senjata dengan TTP itu dicapai beberapa hari setelah pemerintah Pakistan juga mencapai kesepakatan dengan kelompok militan lainnya, Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) usai bentrokan berdarah beberapa pekan terakhir.


Tulis Komentar