Legislator

Akibat Alat Berat IPAL PT Adhi Karya, Jalan Warga Jadi Kubangan Kerbau

Anggota DPRD Pekanbaru Hj Arwinda Gusmalina bersama perangkat RW 12 Bambu Kuning, Tenayan Raya, meninjau Jalan Payung Sekaki yang hancur dan menjadi kubangan kerbau akibat lalu lalang alat berat galian IPAL

GILANGNEWS.COM - Warga RW 12 Kelurahan Bambu Kuning, Tenayan Raya, Pekanbaru kini mengeluhkan akses jalan yang hancur, akibat lalu lalang alat berat galian IPAL, di kawasan tersebut. Jalan hancur yang kini jadi kubangan kerbau tersebut, sudah sekitar satu bulan setengah. 

Dampak ini juga, membuat belasan rumah warga yang berada di sekitar jalur tersebut jadi banjir, jika hujan mengguyur. 

Kondisi ini sudah beberapa kali dilaporkan warga, melalui perangkat RW ke Lurah setempat, serta ke pihak kontraktor pelaksana galian IPAL PT Adhi Karya. Namun tidak ada respon sama sekali. 

Anggota DPRD Pekanbaru Hj Arwinda Gusmalina yang mendapatkan laporan ini, langsung turun ke lokasi dan meninjau langsung kondisi jalan yang hancur tersebut, bersama perangkat RW 12 dan warga. 

Ketua RW 12 Bambu Kuning, Istiqori kepada Tribunpekanbaru.com di lokasi menyebutkan, bahwa alat berat PT Adhi Karya yang melintasi jalan ini, sejak empat bulan lalu. Mereka masuk tanpa izin, hingga sekitar 500 meter jalan menuju lokasi mereka bekerja, di tempat pembuangan akhir IPAL di Sungai Teleju dan Sungai Siak, hancur. 

"Dulu sebelum alat berat itu lalu lalang, jalan kami ini bagus. Jalan kami di sini pengerasan pakai pasir batu. Sekarang hancur dari ujung aspal sampai pertengahan jalan ini," sebut Istiqori. 

Disampaikannya, Jalan Payung Sekaki ini banyak warga yang melintasinya setiap hari. Apalagi di ujung jalan ini terdapat dua sekolah negeri, yakni SMPN 38 dan SDN 140 Pekanbaru. 

Tidak hanya rumah warga banjir akibat lalu lalang truk dan alat berat galian IPAL, beberapa warga dan anak sekolah sudah banyak yang jatuh. Apalagi hujan, jalan licin dan becek. 

Disinggung apakah sudah ada pertemuan warga dengan pihak kontraktor? 

"Memang ada anak-anak muda di sini sudah ketemu dengan perwakilan PT Adhi Karya. Tapi tak tahu perangkat RW dan RT. Hasilnya diserahkan kepada pemuda di sini untuk menimbun sekitat 150 mobil. Tapi sekarang kita lihat, tak ada actionmya. Kami sudah peringati juga anak-anak muda di sini, kalau ada pertemuan kayak gitu," terangnya. 

Dengan kondisi yang sudah parah ini, warga meminta agar pihak kontraktor segera menimbun dan mengembalikan jalan seperti semula. Paling tidak jalan pengerasan. 

" Masyarakat sudah sempat mau aksi, tapi saya tahan. Kami tak minta macam macam la, pihak kontraktor harus bertanggung jawab," pintanya. 

Hal yang sama juga disampaikan Ketua RT 04/RW 12 Rauzi. Katanya, sejauh ini niat PT Adhi Karya selaku yang punya alat berat tersebut, tidak ada. 

"Rumah warga di sini banyak. Sekarang memang sekitar 14 rumah yang banjir kalau hujan. Tapi kalau dibiarkan, bisa tambah banyak. Belum lagi anak sekolah. Ini harus dipikirkan kontraktor, jangan seenaknya saja," sebutnya. 

Karena sudah banyak keluhan warga, Anggota DPRD Pekanbaru Hj Arwinda Gusmalina menegaskan, agar PT Adhi Karya bertanggung jawab. Sebab, Jalan Payung Sekaki ini merupakan akses warga setiap hari keluar masuk. 

"Saya sudah dua kali turun. Yang kedua ini ternyata belum ada perubahan apapun. Bahkan jalan ini tambah rusak. Kami minta kontraktor harus memperbaiki segera. Jangan tunggu tambah hancur jalan ini," tegasnya. 

DPRD Pekanbaru secara lembaga, tambah Politisi perempuan PAN ini, akan segera memanggil PT Adhi Karya melalui komisi terkait, untuk digelar hearing. 

"Kita juga akan mengundang Dinas PUPR, untuk mendapatkan data pekerjaan mereka ini. Karena terkesan asal-asalan. Kasihan masyarakat kondisi jalan dibiarkan seperti ini," katanya. 


Tulis Komentar