Legislator

Aliansi Mahasiswa Sebut Gerakan Demo Dugaan Korupsi DPRD Pekanbaru Ditunggangi Politisi IA

Muhammad Ikhrom

GILANG NEWS.COM - Koordinator Aliansi Mahasiswa Pekanbaru (AMP) Muhammad Ikrom, menegaskan jika gerakan aksi demo terkait tudingan dugaan korupsi di Sekretariat DPRD Pekanbaru, merupakan inisiator dari 3 orang ini, mereka adalah LY, TB dan TI. 

Ucapan dirinya terkait video kedua yang beredar tentang sepenggal kalimat yang mengatakan jika Aliansi Mahasiswa Pekanbaru tidak ditunggangi, terpaksa diucapkan karena adanya tekanan dari orang yang mengaku ngaku aktivis pada saat itu 

"Awalnya silaturahim, akhirnya berubah menjadi klarifikasi. Ada unsur tekanan dan paksaan saya memberikan testimoni saya dengan LY dan TB," ucap Ikrom, dalam konfrensi pers yang digelar, Senin (31/1/2022). 

Setelah adanya statmen saya di hari ini, dirinya menjamin tidak akan ada lagi ucapan yang keluar setelah ini, untuk itu dirinya meluruskan informasi sebenar benarnya. 

"Saya tidak ingin masyarakat memandang saya koordinator AMP yang labil atau tidak pada pendirian nya," jelas Ikrom. 

Saat ditanya, siapa dalang dalam aksi ini fitnah ini sebenarnya? Ikrom memberikan pernyataan nya jika dalang aksi itu adalah seorang koordinator yang mengaku LSM berinisial TI. 

"Dia pertama mengajak saya, adanya tindak pidana korupsi yang di sekretariat DPRD Pekanbaru. Seiring berjalan, beliau menutup informasi sehingga kami dibatasi atas segala informasi. Kami baru tahu bahwa pergerakan ini sudah tidak murni alias kotor dan fitnah," terangnya. 

Untuk diketahui, Koordinator AMP, Muhammad Ikrom, membuat pernyataan mengejutkan di depan publik. Dia mengaku dijebak oleh salah satu oknum Politisi berinisial IA saat melakukan aksi demo bersama rekan-rekan nya di Pekanbaru. 

Ikrom bercerita, sebelum aksi ini terjadi, Ikrom dan teman-teman nya ditemui oleh salah seorang yang baru dikenal diduga TI. 

Pertemuan Ikrom pertama dengan orang tersebut terjadi di SDN 1 Pekanbaru. Awalnya aksi damai untuk memperjuangkan hak pendidikan di SDN 1 Pekanbaru yang diduga ingin di alihfungsikan menjadi pasar dan beralih menjadi dugaan korupsi di Sekretariat DPRD Pekanbaru tanpa bukti yang jelas. 

Belakangan, Ikrom dan seluruh elemen mahasiswa dalam penelusurannya mengetahui jika aksi demo itu adalah 'pesanan' dari Politisi berinisial IA. Mereka digiring-giring dan dibawa dengan tujuan membela kepentingan politisi inisial IA di Pekanbaru. 

"Tidak ada bukti-bukti yang menetapkan (dugaan korupsi,red) saat aksi demo itu (Kejari,red). Itu hanya sebuah pernyataan sikap saja, baik aksi demo yang dilakukan minggu pertama maupun minggu kedua. Dan kami tegaskan itu hanya kepentingan Politisi inisial IA yang sengaja dibuat untuk menggiring opini masyarakat," ujar Ikrom dalam pernyataannya di beberapa media. (*)


Tulis Komentar