Ekonomi

Pedagang Daging Sapi di Pekanbaru Mogok Berjualan, Ini Kata Disperindag

Suasana lapak daging sapi di Pasar Simpang Baru, Hr Soebrantas, Pekanbaru terlihat kosong.

GILANGNEWS.COM - Sejumlah pedagang daging sapi di beberapa pasar tradisional di Kota Pekanbaru mogok berjualan, Sabtu (26/3/2022). 

Mereka memilih berhenti berjualan sementara waktu lantaran tidak adanya pasokan daging dari rumah potong. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut mengaku sudah mendapatkan informasi tersebut. 

Namun, ia belum bisa memastikan penyebab terkait sejumlah pedagang daging tidak berjualan. Pihaknya masih menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak terkait. 

"Informasi sementara kan, berkaitan dengan harga. Harga modal sudah terlalu tinggi," kata Ingot Ahmad Hutasuhut kepada wartawan. 

Menurutnya, dari pantauan sementara untuk harga modal daging sapi saja sudah menyentuh Rp120 - 140 ribu per kilogram. 

"Jadi karena harga ini sudah tinggi, mereka cukup sulit menjualnya," jelasnya. 

Ingot juga menyebut pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Bulog dan berbagai pihak untuk menyelesaikan persoalan, termasuk dari wilayah pemasok.

Sebelumnya dari pantauan waratwan, lapak daging sapi di Pasar Simpang Baru, Hr Soebrantas, Pekanbaru terlihat kosong. 

Dikatakan salah seorang pedagang rempah-rempah, pedagang daging sapi melakukan aksi mogok karena tidak adanya stok sapi yang akan dipotong. 

"Demo mereka, katanya sapi di kandang sudah tidak ada, jadi mereka tidak jualan," ujar Ferdi. 

Disisi lain, beredar video sejumlah pedagang sapi memilih untuk tidak berdagang dikarenakan stok sapi yang akan dipotong tidak tersedia. 

Dalam video yang berdurasi 2,3 menit itu menjelaskan stok sapi mengalami kekosongan karena tidak adanya pasokan sapi dari provinsi Lampung. 

"Kami dalam melakukan aksi ini atas kesadaran bersama tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun. Mengingat sapi dan kerbau yang akan kami potong sudah tidak ada, kalaupun ada hanya 1-2 ekor, sedangkan dalam sehari kami memotong 30-40 ekor perhari, dan kami sepakat untuk tidak memotong sapi," ujarnya. 

Dalam video tersebut, sejumlah pedagang juga mengharapkan pemerintah memberikan perhatian khusus terkait ketersediaan sapi untuk provinsi Riau.


Tulis Komentar