Nasional

Kisah Dolly Enggan Dijadikan Nama Lokalisasi: Germo kan Banyak!

Dolly Chavid tokoh legendaris yang pertama kali mendirikan prostitusi di Jalan Kupang Gunung I Surabaya.

GILANGNEWS.COM - Dolly merupakan sosok legendaris dunia prostitusi Surabaya, Jawa Timur. Dolly sempat memprotes kenapa harus namanya yang melekat dengan lokalisasi itu.

Dilansir detikJatim, Jumat (17/6/2022), sebuah makam dengan batu nisan ukuran cukup besar di kompleks TPU Belanda, Sukun, Kota Malang dipercaya merupakan tempat peristirahatan terakhir Dolly. Terukir di prasasti itu nama D. A. Chavid, lahir 15 September 1929, wafat 7 Januari 1992.

Berdasarkan sejumlah versi, kepanjangan dari akronim D. A. itu adalah Dolira Advonso. Sumber lainnya mencatat Dollyres Advenso atau Advenso Dollyres. Sedangkan nama belakangnya Chavid, juga kerap disebut Chavit di sumber lain.

"Kenapa kok (pakai) namaku? Padahal germo di sana kan banyak?" tanya Dolly semasa hidupnya ketika diwawancarai jurnalis Majalah Jakarta Jakarta di Malang pada 1990. Wawancara itu ditayangkan di majalah Jakarta Jakarta nomor 270.

Dolly memang pendatang baru dalam bisnis prostitusi di Kupang Gunung Timur I pada 1969 silam. Tapi ia bukan yang pertama di bisnis rumah bordil di Surabaya. Jurnalis Majalah Jakarta Jakarta mencatat ia sempat menjadi PSK di bawah seorang muncikari.

Setelah ditinggal mati oleh suaminya Soukup alias Yakup, seorang kelasi Belanda, Dolly harus bertahan bersama anak lelakinya. Oleh sebab itu, dia terpaksa masuk ke dunia prostitusi pada 1950-an silam.

Dolly sempat hidup berpindah-pindah hingga akhirnya hijrah ke sebuah kompleks pelacuran yang cukup besar di Kembang Kuning, Surabaya pada 1960. Ia menjadi salah satu PSK Tante Beng, seorang muncikari tersohor pada masa itu.


Tulis Komentar