"Kami tidak percaya, siang tutup tapi malam masih buka, bahkan bukanya sampai jam 4 subuh, polisi mana lagi yang mau kami percaya," ucap masyarakat kompak.

Hingga saat ini, ratusan masyarakat yang melakukan aksi tampak diperbolehkan masuk oleh petugas kepolisian, dan masyarakat bisa meminta langsung ke dalam agar tempat itu ditutup.

Masyarakat menilai bahwa tempat hiburan malam tersebut menyimbolkan tempat kemaksiatan yang apabila Tuhan murka akan dapat membawa bencana bagi Kota Pekanbaru.

"Tempat ini harus ditutup, tempat berbuat kemaksiatan seperti minum-minum alkohol akan membawa bencana bagi kita," ujar salah satu orator aksi, Senin (12/12/2022).

Ia juga mengatakan bahwa apabila nantinya bencana datang karena tempat-tempat maksiat, maka orang-orang yang baik akan terkena imbasnya.

"Gara-gara tempat maksiat ini, nanti orang-orang baik juga terkena dampaknya. Tutup, kami minta polisi tutup tempat ini, pasang garis polisi. Kami tidak bergerak sampai tempat ini ditutup," katanya.

Dihadiri Sejumlah Tokoh

Dari pantauan beberapa wartawan yang berada dilokasi, sejumlah tokoh masyarakat Riau tampak hadir dalam aksi penolakan tempat hiburan malam itu, separti tokoh aktivis perempuan Azlaini Agus. Mantan pimpinan Ombudsman RI itu terlihat mengenakan pakaian serba hitam.

Dalam orangnya, Azlaini Agus meminta agar kepolisian untuk menutup dan menyegel Jojer Poker tersebut. "Kami meminta agar tempat ini disegel, kami tak akan pulang sebelum tempat ini disegel," tegasnya.

Selain Azlaini Agus, tampak pula beberapa tokoh masyarakat Riau lainnya, antara lain, dr Diana Tabrani, Ustaz Zulhusni Domo, dan ratusan umat muslim lainnya.

Sumber : cakaplah.com /  Editor : GN1