PEKANBARU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru menggegerkan publik dengan usulan tunggal nama Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru. Sosok yang diusulkan bukanlah pejabat tinggi, melainkan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Pekanbaru, Hambali Nanda Manurung.

Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri menegaskan bahwa pengusulan Hambali sebagai Pj Walikota merupakan hasil kesepakatan bersama.

"Ini bukan sekadar usulan individu atau kelompok tertentu, melainkan kesepakatan bersama. Kami yakin Hambali adalah orang yang paling tepat untuk saat ini," ujar Azwendi.

Keyakinan DPRD terhadap Hambali didasari oleh beberapa faktor. Pertama, Hambali dianggap sebagai pejabat yang paling memahami kondisi Kota Pekanbaru. Sebagai Sekwan, Hambali hampir setiap hari mendengarkan keluhan warga kota.

Kedua, Hambali memiliki pengetahuan luas mengenai pemerintahan dan politik di Kota Pekanbaru. Sebagai Sekwan, Hambali memiliki komunikasi yang intensif dengan Pemerintah Kota (Pemko) dan DPRD Kota Pekanbaru.

Ketiga, Hambali dikenal sebagai sosok yang selalu mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat yang disampaikan kepada DPRD.

DPRD Pekanbaru berharap kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk mempertimbangkan usulan Hambali sebagai Pj Walikota Pekanbaru.

"Kami berharap kepada Bapak Mendagri, Pak Tito, untuk mempertimbangkan usulan dari DPRD Kota Pekanbaru ini," harap Azwendi.

Azwendi menegaskan bahwa usulan nama tunggal ini telah melalui pertimbangan matang atas berbagai masalah yang dihadapi Kota Pekanbaru. Pengusulan nama Hambali bertujuan untuk memperbaiki kondisi Kota Pekanbaru.

Terkait pengusulan nama Pj Wali Kota Pekanbaru oleh Pj Gubernur Riau SF Haryanto, Azwendi menyatakan bahwa dirinya menghormati usulan tersebut.

"Saya pikir semua paham, ini adalah bagian dari demokrasi. Saya secara pribadi menghormati keputusan Pj Gubernur, Pak SF Haryanto, sebagai abang saya dan senior saya. Tentu beliau memiliki pertimbangan tersendiri," ungkapnya.
 

Sumber : GN 1 /  Editor : GN 1