PEKANBARU - Langkah besar dalam menjaga keberlangsungan lingkungan dan meminimalisir risiko banjir kembali diambil oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Normalisasi sungai Sail menjadi sorotan utama dalam upaya ini.

Normalisasi sungai Sail, yang mencakup bagian hulu dan hilir, menjadi fokus utama dalam perjanjian kerjasama yang baru saja ditandatangani. "Kami telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan BWSS III untuk melakukan normalisasi sungai Sail sepanjang 4,2 kilometer," ungkap Edward Riansyah, Kepala Dinas PUPR Pekanbaru, pada hari Kamis, 25 April 2024.

Langkah ini tak hanya sekadar teknis, namun juga memperhatikan dampak lingkungan yang mungkin timbul. Izin Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) menjadi persyaratan penting mengingat panjang sungai yang terlibat. "Kami juga tengah mengerjakan normalisasi di bagian hulu sungai Sail sepanjang satu kilometer, namun tetap dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan," tambah Edu, sapaan akrab Edward.

Dukungan dari Ditjen Kemen PUPR pun menjadi landasan kuat dalam proses normalisasi ini. MoU antara BWSS III dengan Pemko Pekanbaru memperlihatkan komitmen serius untuk menangani masalah banjir secara holistik. Wilayah kerja yang jelas terbagi, menunjukkan kesiapan dalam menghadapi tantangan yang ada.

Meskipun tanggung jawab utama berada pada Dinas PUPR Pekanbaru dan BWSS III, Pemko Pekanbaru tidak tinggal diam. "Kami turut melakukan sosialisasi terkait pembenahan jalur sungai Sail oleh BWSS III, karena hal ini akan berdampak pada kesejahteraan warga di sekitar sungai," jelas Edu.

Dengan upaya ini, diharapkan Sungai Sail tidak hanya menjadi aliran air, namun juga menjadi aset yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Pekanbaru. Semoga langkah ini membawa keberhasilan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan rasa aman bagi seluruh warga.

 

 

 

Sumber : GN 1 /  Editor : GN 1