LEGISLATOR

Mutasi Kontroversial di RSD Madani, Nama Walikota Terpilih Dicatut ?

GILANGNEWS.COM – Polemik internal mengguncang Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSD Madani, dr. Khairul Ray, menghadapi hujan kritik dari pegawai dan sorotan tajam dari Komisi I DPRD Pekanbaru. Ia dituding menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya terkait mutasi pegawai serta perpanjangan kontrak tenaga honorer.

Puncak ketegangan terjadi saat belasan pegawai RSD Madani, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga honorer, mendatangi Komisi I DPRD Pekanbaru dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Senin (13/1/2025). Mereka mengadukan sikap arogansi dr. Khairul, yang dinilai sepihak dalam mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terbaru terkait mutasi pegawai dan perekrutan baru untuk tahun 2025.

"SK mutasi baru keluar tadi malam. Ada beberapa yang keberatan karena perpindahan ini tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi mereka," ujar Hidayat Mardianto, Kepala Subbagian Umum RSD Madani Pekanbaru, usai pertemuan dengan Komisi I.

Dugaan Ketidakadilan dalam Mutasi dan Perekrutan

Menurut Hidayat, mutasi yang dilakukan Plt Direktur terkesan sepihak, tidak melibatkan pejabat terkait, dan bahkan melanggar prosedur yang seharusnya melibatkan Subbagian Umum. Tak hanya itu, dr. Khairul juga disebut merekrut puluhan pegawai baru tanpa kejelasan kebutuhan dan tanggung jawab.

"Kami merasa tidak dilibatkan. Semua keputusan seperti mutasi dan perpanjangan kontrak dilakukan sendiri oleh beliau dengan timnya, yang sebagian bahkan bukan pejabat resmi di rumah sakit ini," jelas Hidayat.

Ia juga mengungkapkan dugaan adanya pihak luar yang ikut campur dalam keputusan Plt Direktur. Dua oknum non-pejabat disebut aktif mendampingi dr. Khairul dan mengaku sebagai bagian dari tim Walikota terpilih.

Nama Walikota Terpilih Diseret

Yang lebih mencengangkan, salah satu oknum diduga mencatut nama Walikota terpilih untuk mendukung langkah-langkah Plt Direktur. "Ada dua orang yang selalu mendampingi direktur ini. Mereka mengaku sebagai tim Walikota terpilih. Satu bekerja di bagian prakarya, dan satu lagi sopir," ungkap Hidayat.

Hal ini semakin memperkeruh suasana di RSD Madani. Para pegawai menilai keberadaan oknum tersebut sebagai langkah yang tidak etis dan mencemari institusi.

 


Tulis Komentar