Dunia

Mimpi Buruk Aktris Porno, Tur Kisahkan Skandal dengan Trump

Senyum Stormy Daniels menghiasi media kala aktris porno itu menjelaskan skandal perselingkuhan dengan Trump. Di balik layar, hidup Daniels bak mimpi buruk.

GILANGNEWS.COM - Stormy Daniels ada di mana-mana, senyumnya menghiasi berbagai majalah dan siaran berita. Berkeliling Amerika Serikat untuk menjelaskan duduk perkara skandal perselingkuhannya dengan Donald Trump, Daniels tampak bersenang-senang.

Namun, di balik layar, Daniels justru merasa sebaliknya. "Bagaikan mimpi buruk," adalah rangkaian kata yang sering Daniels gunakan untuk menggambarkan kehidupannya kepada orang-orang terdekatnya belakangan ini.

Semua bermula ketika proses hukum atas tuntutan Daniels terhadap Trump dimulai pada bulan lalu. Dengan materi hukum terkait skandal perselingkuhan dengan penguasa Gedung Putih, Daniels langsung menjadi bintang porno paling dibicarakan di AS.

Ketenaran mendadak penyandang nama lahir Stephanie Gregory Clifford ini mengejutkan sejumlah rekannya di industri film karena pada 2015, dia bahkan sudah mempertimbangkan untuk pensiun.

Kini, Daniels justru terperangkap dalam situasi yang ia sebut sendiri sebagai "drama nasional." Menurut rekan-rekannya, Daniels sering mengeluhkan situasi yang membuatnya menjadi bintang serial televisi "bintang porno versus Presiden" ini.

"Dia merasa semua ini melelahkan," ujar Vegas, lawan main Daniels yang terus mendampingi sang aktris dalam tur medianya.

Vegas mengatakan bahwa sosok Daniels di balik industri film sangat sederhana. Dia sangat menutup diri dan lebih senang menghabiskan waktunya bersama kuda peliharaan dan putrinya.

"Hidupnya di luar industri film sangat normal. Ya, hingga akhirnya ada pertunjukan sampah ini dan sekarang dia tidak bisa meninggalkan rumahnya tanpa mobil stasiun televisi menunggu di depan rumah," tutur Vegas kepada CNN.

Setelah kisah ini dipublikasikan oleh CNN, pengacara Daniels, Michael Avenatti, mengatakan bahwa Vegas sudah dipecat pada Mei 2017 lalu dan tak pernah membicarakan hal substantif mengenai Trump sejak saat itu.

"Semua pernyataannya palsu. Ada beberapa orang yang hanya sedikit atau tak memiliki hubungan apa pun dengan Clifford sekarang datang dari antah berantah dan mengklaim berbagai hal. Sembilan puluh persen dari itu semua bohong," kata Avenatti.

CNN sudah berulang kali mencoba menghubungi Vegas untuk menanggapi pernyataan terbaru Avenatti, tapi tak kunjung dijawab.

Meski demikian, masih ada kisah lain dari seorang bintang film dewasa yang sering beradu peran dengan Daniels, Marcus London.

London mengaku bertemu dengan Daniels di Adult Video News Awards pada Januari lalu. Di balik sebuah bar di Hard Rock Hotel, London berusaha mengulik informasi dari Daniels mengenai kabar kontroversinya dengan Trump.

Namun, Daniels sama sekali tak membocorkan apa pun. Menurut London, Daniels terlihat tak nyaman dengan pertanyaan itu.

"Dia benar-benar stres karena itu. Saya rasa dia tidak mau kabar itu tersebar. Dia tidak suka dengan situasi keseluruhannya," katanya.

Menurut London sendiri, Trump sama sekali bukan tipe pria yang biasanya disukai Daniels.

"Dia lebih tertarik dengan bintang rock, pria bertato yang tergabung dalam band. Ada beberapa tipe dan Trump sama sekali tidak termasuk dalam kategori itu. Hubungan yang bergairah? Sangat tidak mungkin," ucap London.

Dalam wawancara khususnya dengan majalah In Touch pada 2011 lalu, Daniels sendiri juga mengakui bahwa pertemuan pertamanya pada musim panas 2006 lalu tak lebih dari urusan bisnis.

Daniels memang menyebut Trump "menarik" dan "memesona", tapi saat ditanya apakah akan tertarik dengan pria seperti itu, dia hanya menjawab, "Seksnya tidak terlalu gila."

Namun, keseluruhan kisah itu hingga kini masih menjadi misteri karena Daniels masih terikat perjanjian dengan pengacara Trump, Michael Cohen, untuk tidak membeberkan apa pun.

Daniels mengatakan bahwa kesepakatan itu ditawarkan Cohen saat Trump mencalonkan diri menjadi presiden pada 2016 lalu. Kini, Daniels mau kesepakatan itu dibatalkan agar dia dapat leluasa berbicara.

Bagi Trump, kasus ini bagai badai permasalahan yang datang bertubi-tubi, mulai dari masalah etik, hukum, dan politik. Namun bagi Daniels, meski menyakitkan, kasus ini dapat menjadi kesempatan bisnis.

"Dia hanya ingin memanfaatkannya. Dia tidak bisa menghilangkannya, jadi dia mencoba mendapatkan keuntungan dari ini semua," tutur London.

Selama beberapa pekan belakangan, Daniels juga mengaku ketenarannya membuat jasanya sebagai penari kelab semakin laris.

"Saya biasanya hanya menari sebulan sekali, dan sekarang saya menari tiga hingga empat kali sebulan. Sangat menyenangkan," ucapnya kepada CNN.

Rekan aktris dewasa Daniels yang lain, AJ Applegate, pun mengaku terkejut temannya kini menjadi pusat perhatian internasional.

"Biasanya dia tidak akan membeberkan urusannya kepada publik," katanya.

Ia sendiri menjadi saksi ketika Daniels mengaku ingin pensiun dari industri film pada 2015, di sela pengambilan gambar film "The Madam" di Los Angeles.

Applegate dan rekannya sedang menikmati kopi di sore hari ketika Daniels berkata, "Ini mungkin akan menjadi adegan terakhir saya. Saya mungkin tidak akan menggarap film setelah ini."

Melihat kenyataan yang ada sekarang, Applegate hanya dapat berkata, "Dia ingin pensiun dari bisnis ini. Saya rasa dia berubah pikiran."


Tulis Komentar