Pekanbaru

Tuntut Pencairan Bansos Pendidikan, Mahasiswa Unilak Sebut Kepala Biro Kesra 'PHP'

GILANGNEWS.COM - Ratusan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau menuntut pencairan dana Bantuan Sosial (Bansos) untuk pendidikan yang dialokasikan Biro Kesra Setdaprov Riau. Pasalnya bantuan yang sebelumnya telah diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman sebelum cuti kampanye Pilkada Riau tak kunjung dicairkan oleh Biro Kesra Setdaprov Riau.

Mahasiswa ini melakukan aksi unjukrasa di halaman Kantor Gubernur Riau Kamis (5/4/2018). Kedatangan mahasiswa Unilak ini disambut langsung oleh Kepala Biro Kesra Setdaprov Riau, Masrul Kasmy namun ditolak 'mentah-mentah'. Sebab mahasiswa sudah kecewa dengan sikap Biro Kesra yang tidak terbuka terhadap pencairan bantuan sosial untuk pendidikan.

Mahasiswa meminta agar Plt Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim langsung menemui mereka dan memberikan penjelasan kenapa bantuan tersebut tak kunjung disalurkan.

"Kami tidak akan menerima Biro Kesra, kami akan berdiri di sini kecuali yang hadir di sini Plt Gubernur Riau. Ini bentuk kekecewaan kami karena Biro Kesra sudah PHP (Pemberi Harapan Palsu)," teriak Korlap, Arif Arifin Harahap.

"Ini bentuk kegagalan Biro Kesra. Mari kita sama-sama bilang Biro Kesra PHP," teriak Arifin yang disambut mahasiswa lainnya Biro Kesra PHP.

Ancam Duduki Kantor Gubernur

Selain menolak Masrul Kasmy, ratusan mahasiswa Unilak juga mengancam akan menduduki kantor Gubernur Riau kalau Plt Gubernur Riau tidak menemui massa. "Kami akan duduk terus di sini kalau Plt Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim tidak menemui kami," ancam Korlap Amir Arif Harahap.

Bahkan mahasiswa menolak Biro Kesra Setdaprov Riau, Masrul Kasmy memberi penjelasan kepada massa. "Kami tak mau mendengar penjelasan Kesra. Kami sudah kecewa dengan Kesra, kami tak mau ditemui oleh bapak," teriaknya.

Bahkan, saat itu mahasiswa mem-bully Biro Kesra Masrul Kasmy yang dianggap telah membohongi mahasiswa tak kunjung mencairkan bantuan sosial untuk pendidikan ke mahasiswa Unilak.

"Kami di sini memperjuangkan hak kami. Kami beri waktu sampai satu minggu kedepan agar bantuan dapat disalurkan. Kami tak mau janji-janji lagi, lalu diingkari," pintanya.


Tulis Komentar