Politik

Andi Arief: Prabowo Bukan Ahli Strategi Perang Pilpres

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief kembali mencuitkan soal Ketua Umum Partai Gerindra, sekaligus calon Presiden, Prabowo Subianto.

GILANGNEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief kembali mencuitkan soal Ketua Umum Partai Gerindra, sekaligus calon Presiden, Prabowo Subianto.

Dalam cuitannya, Andi menuturkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno perlu kerja keras untuk memenangkan pertarungan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Apalagi, kata dia, Prabowo lebih mementingkan cawapres yang berbasis 'logistik' dibandingkan dengan data survei.

Dia juga menyebut bahwa Prabowo gagal dalam dua kali Pilpres yakni 2009 dan 2014 lalu.

"Prabowo bukan ahli strategi perang Pilpres, ia gagal dalam dua kali peperangannya karena abai membaca dua pertempuran di Jateng dan Jatim," kata Andi dalam cuitannya, Sabtu (11/8).

Dia juga menantang apakah strategi 'kardus' milik Sandiaga akan mengubah peta pertempuran di Jatim dan Jateng. Walaupun demikian, Andi menuturkan, pihaknya tetap mendukung pasangan tersebut.

Diketahui, pasangan Prabowo-Sandi disokong oleh Partai Gerindra, PKS, PAN hingga Partai Demokrat. Koalisi partai tersebut akhirnya tak memakai hasil Ijtimak ulama yang merekomendasikan Salim Segaf, petinggi PKS, dan penceramah Ustaz Abdul Somad atau UAS.

Pada Pilgub di Jateng, pasangan Ganjar-Yasin memenangkan pertarungan mengalahkan Sudirman-Ida. Ganjar sendiri disokong oleh PDIP yang merupakan pendukung utama Presiden Jokowi.

Sedangkan di Jawa Timur, pasangan Emil-Chofifah memenangkan Pilgub, dengan mengalahkan pasangan Gus Ipul-Puti Soekarno. Walaupun demikian, sebagian besar partai pendukung Emil-Chofifah pun menyokong Presiden Jokowi.

Andi menuturkan PAN dan PKS bukan faktor penting di Jatim dan Jateng. Dua partai itu, kata dia, akan mementingkan hidup mati keluar dari zona partai stabilo.

"Meski PKS dapat jatah wagub DKI. Pertanyaan dari Demokrat: mengapa Prabowo abaikan ini semua?" katanya.

Cuitan Andi sempat memanas di dunia maya karena menyebut Prabowo sebagai jenderal 'kardus' karena dugaan mahar oleh Sandiaga untuk partai penyokong lainnya. Partai Demokrat akhirnya menjadi penyokong terakhir pasangan Prabowo-Sandiaga yang diumumkan pada Jumat lalu.


Tulis Komentar