Dunia

Israel Izinkan Barang Komersial Masuk Jalur Gaza

Impor barang komersial ke Jalur Gaza mulai diperbolehkan oleh Mesir.

GILANGNEWS.COM - Israel mengizinkan barang komersial kembali memasuki Jalur Gaza yang menjadi pertanda pengurangan ketegangan sementara Mesir berusaha mencapai gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas di wilayah itu.

Kiriman buah, sayur, bahan bakar dan bahan bangunan mulai memasuki Jalur Gaza melalui pintu masuk komersial Kerem Shalom, Israel pada Rabu (15/8) pagi.

Pada Selas, 14/8), Israel mengumumkan larangan pengiriman bahan komersial yang diterapkan 9 Juli sebagai reaksi atas serangan balon udara yang mengangkut bahan peledak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza.

Jumlah insiden terkait serangan balon udara yang menyebabkan kebakaran di wilayah pertanian dan hutan di wilayah Israel selatan semakin berkurang belakangan ini.

Israel juga memperluas zona penangkapan ikan Gaza di perairan yang diblokade oleh angkatan laut negara itu dari 3 nautical miles ke 9 nautical miles di bagian selatan dan menjadi enam nautical miles di bagian utara.

Kesepakatan sementara Oslo yang ditandatangani pada 1990an menetapkan batas 20 nautical miles, namun tidak pernah diterapkan. Sejak itu, zona penangkapan ikan berkisar antara 3 dan 6 nautical miles.

"Kami berharap bisa menangkap ikan lebih banyak di wilayah 9 mil sekarang," ujar Khader Baker, seorang pemilik kapal penangkap ikan. "Sebelumnya tidak ada ikan yang tertangkap di zona 3 mil. kami hampir kelaparan."

Seorang petugas perbatasan Palestina mengatakan larangan impor barang komersial yang menurut Israel bisa digunakan untuk bahan baku alat militer masih diberlakukan. Barang itu meliputi antara lain balon dan ban.

Prospek satu kesepakatan antara Israel dan Hamas memicu kekhawatiran dari pemerintah sayap kanan pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa Hamas akan mengambil keuntungan dari jeda pertikaian untuk membuat roket.

Mesir dan PBB mencoba menengahi kesepakan gencatan senjata menyeluruh untuk mencegah bentrokan bersenjata dan mengendurkan kesulitan ekonomi yang melanda Jalur Gaza.

Para pejabat Hamas mengatakan faksi-faksi Palestina kini berada di Kairo untuk menyepakati persyaratan gencatan senjata dengan Israel.

Sementara kabinet bidang keamanan Israel melakukan pertemuan untuk membicarakan langkah gencatan senjata itu pada Rabu (15/8).

Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennet, ketua partai ultra-nasionalis Rumah Yahudi yang tergabung dalam koalisi pemerintah, memperingatkan Netanyahu bahwa partainya akan menolak kesepakatan apapun dengan Hamas.

"Masa 'tenang' ini akan memberi kekebalan total kepada Hamas sehingga mereka bisa mempersenjatai diri dengan ribuan roket," ujar Bennet dalam pernyataan tertulis

Gaza dikuasai oleh Hamas lebih dari satu dekade dan diblokade oleh Mesir-Israel yang menyebabkan perekonomian di wilayah itu morat marit. Blokade ini menurut Bank Dunia menyebabkan terjadi krisis kemanusiaan karena tidak tersedia air bersih yang cukup, kekurangan listrik dan obat-obatan.

Israel mengatakan tidak memiliki pilihan lain kecuali menerapkan blokade sebagai langkah melindungi negara itu dari Hamas yang menyerukan penghancuran Israel.


Tulis Komentar