Nasional

14 Tahun Kasus Munir, Jokowi Terus Didesak Ungkap Dokumen TPF

Aksi Kamisan ke-522 hari ini menuntut pemerintah membuka dokumen hasil penyelidikan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir dan mengusut tuntas kasus tersebut.

GILANGNEWS.COM - Aksi kamisan ke-522 hari ini digelar untuk memperingati 14 tahun kasus Pembunuhan Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib di depan Istana Negara, Jakarta. Kasus pembunuhan Munir genap berusia 14 tahun pada Jumat (7/9).

Manajer Kampanye Amnesty International Indonesia Pury Kencana Putri mengatakan sejumlah lembaga akan ikut bergabung dalam aksi, di antaranya KontraS, Imparsial, Setara Institute, PSHK, Lokataru, Amnesty International Indonesia, LBH Jakarta, YLBHI, Asia Justice and Right (AJAR), dan Jaringan Solidaritas Keadilan untuk Korban (JSSK).

"Nanti juga akan dari elemen buruh, dan masyarakat juga siapapun boleh datang, publik yang sentimennya sama kasus Munir kita undang cukup besar," kata Pury saat dihubungi, Kamis (6/9).

Pury mengatakan aksi diam Kamisan kali ini menuntut pemerintah membuka dokumen hasil penyelidikan Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir dan mengusut tuntas kasus tersebut. Sampai saat ini dokumen tersebut dikabarkan hilang.

Kasus Munir hanya menjerat Pollycarpus Budihari Prijanto sebagai terpidana, meskipun saat ini sudah bebas murni. Sementara Muchdi Purwoprandjono hanya berstatus sebagai mantan terdakwa.

Atas dasar itu, kata Pury, sampai saat ini kasus Munir masih belum jelas rimbanya. Dalang di balik pembunuhan aktivis HAM itu pun masih belum terungkap. Padahal, Presiden Joko Widodo pernah berjanji untuk membuka dokumen TPF dan mengusut kasus ini hingga tuntas pada 2016 silam.

Lebih lanjut, Pury mengatakan dalam aksi ini pihaknya bakal memberikan dukungan kepada Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Irjen Arief Sulistyanto yang bakal mempelajari kasus Munir hingga tuntas.

"Meskipun kemungkinannya tidak begitu besar, tapi kami akan dukung upaya Kabareskrim untuk mengusut kasus Munir hingga tuntas," ujar dia.

Pury mengatakan nantinya aksi ini bakal lebih teaterikal. Pihaknya bakal membawa empat instalasi vertikal berisi kutipan pernyataan Munir, Pollycarpus, Muchdi, Kepala BIN saat itu Hendro Priyono, dan Pemimpin Negara. Keempat instalasi itu akan diarahkan ke Istana Negara dengan harapan dilihat dan dibaca Jokowi.

Pihaknya juga bakal menyediakan mesin ketik dan kertas bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi terkait kasus Munir. Dia juga bakal memutar pernyataan dan pidato Presiden Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono soal janji pengungkapan kasus Munir.

Selain itu, Purry mengatakan aksi kamisan ini merupakan satu dari sekian rangkaian peringatan 14 tahun kasus Munir.


Tulis Komentar