Aktivis Forum Konservasi Macan Dahan Indonesia, Iding Achmad Haidir, mengungkapkan macan dahan di Indonesia sudah menjadi spesies tersendiri yang berbeda dengan macan dahan lainnya yang berada di daratan Asia. Di Indonesia, terdapat 2 jenis macan dahan terdapat di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.
"Jadi Neofelis diardi diardi untuk macan dahan Sumatera dan Neofelis diardi borneensis untuk macan dahan Kalimantan," ujar Iding saat dikonfirmasi, Minggu (30/6/2019).
Menurut Iding, macan dahan Sumatera dan macan dahan Kalimantan memiliki genetik yang berbeda berdasarkan pola perkembangannya. Untuk di Sumatera, populasi macan dahan dapat ditemukan dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
"Jadi kalau (di Sumatera) mulai dari Aceh itu sampai ke Lampung itu ada, itu kalau dari Utara ke Selatan. Kalau dari Timur ke Barat kalau daerah dataran rendah itu di Jambi, Riau, Hutan Harapan, sampai ke Kerinci Seblat, di Bukit Barisan itu ada juga," kata Iding.
Iding melanjutkan untuk di Sumatera penyebaran macan dahan agak rendah jika di daerah dataran rendah seperti rawa. Sementara itu populasi macan dahan agak padat jika berada di dataran tinggi.
Di Sumatera, populasi macan dahan juga sama dengan pesebaran harimau Sumatera. Sementara itu ada karakteristik yang berbeda antara macan dahan yang hidup di daerah dataran rendah dan macan dahan yang hidup dataran tinggi.
"Berbeda-beda di dataran rendah sama di dataran tinggi, karena perbedaan karakteristik habitatnya kelimpangan mangsanya," tuturnya.
Berbeda dengan di Sumatera, populasi macan dahan di Kalimantan hampir merata di seluruh wilayah, bahkan sampai ke wilayah Malaysia.
"Kalau di Kalimantan itu hampir merata semua karena itu top predator, karena tidak ada harimau," imbuhnya.
Menurut Iding, macan dahan di Indonesia status konservasinya kini berada di tingkat Vulnerable atau rentan terhadap perburuan. Namun bukan tidak mungkin hasil assesment terbaru akan menaikkan status konservasi macan dahan menjadi endangered atau terancam.
"Bisa jadi sekarang mungkin akan bisa dinaikkan statusnya menjadi Endangered (terancam) karena ancamannya, terus kondisi habitatnya. Walaupun indikasi perburuan langsung untuk komersil itu sedikit, diperdagangkan ada, tapi nilai ekonominya tidak seperti harimau. Harimau memang sejak dari awal sudah Critically Endangered (kritis)," jelasnya.
"Kalau untuk status perdagangannya itu masuk appendix 1, sudah tidak boleh diperdagangkan (kesepakatan internasional) kecuali atas izin pemerintah," lanjutnya.
Macan dahan di Indonesia masuk dalam spesies yang dilindungi. Perlindungan macan dahan tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1999 dimana macan dahan masuk dalam satwa yang dilindungi.
Iding mengungkapkan bahwa bukan tidak mungkin kasus macan dahan mati dikuliti kejadiannya di Malaysia. Hal ini mengingat macan dahan juga tersebar di pulau Kalimantan bagian Malaysia.
"Saya Juni 2016 saya ke Sabah, ke Kinabalu, secara undang-undang mereka juga menetapkan aturan bahwa macan dahan itu sebagai satwa yang dilindungi, sangat dilarang untuk diperjualbelikan," tuturnya.
Tulis Komentar