Nasional

192 Capim KPK Adu Makalah Soal Korupsi di Uji Kompetensi

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Basaria Panjaitan, ikut uji kompetensi calon pimpinan KPK periode 2019-2023.

GILANGNEWS.COM - Sebanyak 192 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lolos tahapan administrasi mengikuti uji kompetensi pada Kamis (18/7). Dalam tahapan uji kompetensi ini, para capim KPK akan menjalani serangkaian tes.

Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK Yenti Garnasih mengatakan para peserta bakal menghadapi ujian pilihan ganda. Ujian ini berlangsung hingga pukul 10.00 WIB.

Selanjutnya, para capim akan diminta membuat makalah soal pemberantasan korupsi. Peserta memiliki waktu selama tiga jam untuk membuat makalah tentang cara pemberantasan korupsi.

"Baik pemberantasan, pencegahan, baik manajemen organisasi internal dan juga hubungan kelembagaan antara KPK dan lembaga lain," kata Yenti di Jakarta, Kamis (18/7).

Yenti mengatakan para capim juga akan dinilai ihwal etika dalam berlembaga. Menurutnya meski KPK lembaga independen, pimpinannya harus mengerti etika dalam berhubungan antarlembaga.

"Kita ingin ini tetap lembaga formal resmi jadi meskipun lembaga independen tapi ada etika tertentu yang mana dalam ketatanegaraan tetap harus diperhatikan," kata Yenti.

Terkait jumlah peserta yang akan lolos dalam tahap ini, Yenti mengatakan akan menyaring sekitar 50 orang. Namun, hal itu tergantung dari hasil tes hari ini. Pansel akan menilai apakah ke-192 orang ini bisa memenuhi kriteria atau tidak.

"Kita harap antara 50 atau lebih 50 (peserta lolos tahap 2), tergantung, kalau memang nge-blank semua, dan cuma 10 (orang) apa boleh buat. Jadi tergantung ya, kita kan punya kriteria-kriteria, jadi kita harap masih banyak (yang lolos) sehingga kita lebih mudah," katanya.

Sementara itu, anggota Pansel KPK Al Araf mengatakan makalah yang dikerjakan oleh 192 capim KPK itu bakal dinilai oleh tim pakar yang berjumlah 12 orang.

"Uji makalah akan melibatkan reader ya, ada beberapa pakar hukum, mereka yang antikorupsi menilai hal tersebut. Ada sekitar 12 orang yang menilai 192 makalah," katanya.


Tulis Komentar