Pekanbaru

Asap Kepung Langit Pekanbaru, Warga Mulai Terserang Penyakit

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Kabut asap menyelimuti langit Riau imbas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Warga kini merasakan dampak buruk akibat asap.

Asap menyelimuti langit Riau sudah memasuki hari ke lima. Rabu (1/8/2019), data BMKG Pekanbaru merilis sebaran titik panas (hotspot) bukannya semakin berkurang. Dari sehari sebelumnya hanya 24 titik panas, hari ini meningkat tajam mencapai 82 titik panas.

Asap yang menyelimuti wilayah Pekanbaru, kini mulai dikeluhkan masyarakat. Asap dianggap sudah menurunkan stamina dan membuat demam dan batuk warga. "Sejak asap muncul di Pekanbaru, sudah dua hari ini badan rasanya demam. Kondisi tubuh kami menjadi lesu," kata Fahrur Rozi warga Pekanbaru kepada wartawan.

Warga lainnya juga merasakan dampak buruk dari kabut asap ini. Muhamad Hapis warga Kecamatan Tampan, Pekanbaru, menyebutkan kini anaknya yang memiliki riwayat asma sejak asap menjadi kambuh.


"Anak saya sejak banyak asap kebakaran lahan ini asamanya kambuh. Pemerintah Riau ini kapan serius menangani kebakaran lahan," kata Hapis.

Walau demikian, pantauan media, sejumlah sekolah dari TK, SD, SMP dan SMA umumnya belum disuruh menggunakan masker oleh pihak sekolahnya.

Akvitas sekolah masih berjalan normal walau kondisi asap lumayan pekat. Belum ada intruksi tegas dari Dinas Pendidikan Pekanbaru agar anak sekolah menggunakan masker selama kabut asap ini.

"Tadi pagi saya mengantarkan anak sekolah, asap begitu pekat. Tapi anak-anak kami belum ada dianjurkan selama sekolah menggunakan masker. Masih seperti biasa saja, semacam tak ada asap," kata Anwar yang anaknya sekolah di SDN 110 Kecamatan Tampan Pekanbaru.


Tulis Komentar