EKONOMI

Sri Mulyani Sebut Virus Corona Bikin Pesimisme Ekonomi Global

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai virus corona akan menimbulkan pesimisme pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global.

GILANGNEWS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai virus corona akan menimbulkan pesimisme pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global pada Januari 2020. Hal ini karena virus tersebut akan mempengaruhi perekonomian China, negara kedua dengan ekonomi terbesar di dunia.

Sri Mulyani menjelaskan pemerintah China kerap memanfaatkan momentum Tahun Baru Imlek untuk mengerek tingkat konsumsi rumah tangga di negaranya. Namun, virus corona merebak di China bersamaan dengan perayaan Imlek pada akhir Januari ini.

"Biasanya Tahun Baru Imlek adalah momentum China dalam meningkatkan konsumsi di domestik. Tapi virus corona membuat seluruh potensi dari domestik tidak terealisasi, jadi kehilangan momentum," papar Sri Mulyani, Selasa (28/1).

Bahkan, pemerintah China memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek hingga 2 Februari mendatang. Sri Mulyani menganggap hal itu memperburuk situasi ekonomi di China karena tak ada perputaran ekonomi di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Melihat fenomena ini, Sri Mulyani bilang bisa berdampak pada ekonomi negara lain. Dengan demikian, ekonomi global akan terpengaruh.

"Risiko tidak dapat diprediksi dan sangat volatile. Semua negara wajib mewaspadai," tutur Sri Mulyani.

Menurutnya, sejumlah negara juga harus menyiapkan kebijakan untuk menangkis dampak dari sentimen dari China terhadap ekonomi domestik. Ini juga termasuk bagi Indonesia.

Namun, Sri Mulyani tak menjabarkan detail apa saja yang akan dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga ekonomi dalam negeri di tengah merebaknya sentimen virus corona di China. Hal yang pasti, semua negara harus melihat perkembangan dinamika di global.

"Semua negara wajib dan tidak boleh buta terhadap lingkungan global yang memiliki tingkat volatile sangat tinggi dan tidak terbaca," terang Sri Mulyani.

Diketahui, wabah virus corona merebak di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Beberapa negara telah mengeluarkan peringatan perjalanan (travel warning) ke wilayah tersebut, seperti Inggris.

Sementara, pemerintah China juga mengisolasi penduduk Wuhan akibat virus tersebut. Ini artinya, mereka tidak bisa keluar dari tempat evakuasi hingga batas waktu yang tak ditentukan.


Tulis Komentar