Dunia

9 Ribu Warga Brasil Akan Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Corona China

Ilustrasi.

GILANGNEWS.COM - Otoritas negara bagian Sao Paulo di Brasil sepakat untuk turut memproduksi vaksin virus Corona (COVID-19) yang tengah dikembangkan oleh laboratorium China, Sinovac Biotech. Mulai bulan depan, ada 9 ribu warga Brasil yang menjadi relawan untuk uji coba tahap akhir vaksin eksperimental ini.

Brasil yang saat ini mencatat lebih dari 800 ribu kasus Corona, menempati peringkat kedua sebagai negara dengan total kasus terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Total kematian akibat virus Corona di Brasil saat ini melebihi 40 ribu orang.

Pada Jumat (12/6/2020), Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, mengumumkan dalam konferensi pers bahwa Institut Butantan -- pusat penelitian terkemuka di Brasil -- telah mencapai kesepakatan transfer teknologi dengan Sinovac Biotech.

"Studi menunjukkan bahwa vaksin dapat didistribusikan pada Juni 2021 (jika tes terbukti konklusif)," sebut Doria dalam konferensi pers.
"Kesepakatan ini akan memampukan kita untuk memproduksi (vaksin Corona) dalam skala besar dan mengimunisasi jutaan warga Brasil," jelasnya.

Sinovac Biotech merupakan salah satu dari empat laboratorium terkemuka di China, yang mendapat wewenang untuk melakukan uji coba klinis terhadap vaksin eksperimental untuk virus Corona. Bulan lalu, pihak Sinovac Biotech mengumumkan bahwa pihaknya bersiap memproduksi 100 juta dosis vaksin Corona di bawah nama komersial 'Coronavac'.

Di Sao Paulo, sekitar 9 ribu warga Brasil akan menjadi relawan dalam uji coba klinis untuk vaksin eksperimental ini. Para relawan itu akan mulai disuntik dengan dosis vaksin ini sejak pertengahan Juli. Uji coba di Brasil ini akan menjadi tahap ketiga dan tahap terakhir dalam uji coba klinis yang dilakukan Sinovac Biotech.

Diketahui bahwa vaksin eksperimental yang dikembangkan Sinovac Biotech ini telah lolos uji coba tahap kedua di China, yang dilakukan terhadap monyet percobaan dan terhadap 744 relawan di China.

Direktur Institut Butantan, Dimas Covas, menyebut vaksin yang dikembangkan Sinovac Biotech masuk dalam kelompok 10 vaksin paling maju dari lebih 100 vaksin yang kini tengah dikembangkan di dunia. Covas menyebut vaksin eksperimental itu terlihat sangat efektif terhadap virus Corona dalam tahap uji coba sebelumnya.

"Kita telah memiliki kapasitas produksinya. Kita membutuhkan fase kajian klinis untuk mengetahui apakah vaksinnya aman dan efektif. Jika iya, kita bisa mulai memproduksinya segera," ujar Covas.

Pemerintah negara bagian Sao Paulo akan menanamkan investasi US$ 17 juta untuk uji coba vaksin eksperimental ini.

Ditambahkan Gubernur Doria bahwa jika vaksin eksperimental itu terbukti efektif, maka akan diproduksi di Brasil. Diperkirakan, vaksin ini akan tersedia paling cepat paruh pertama tahun 2021 mendatang. "Hari ini merupakan hari bersejarah untuk Sao Paulo, Brasil dan dunia sains. Vaksin yang akan diproduksi Butantan merupakan salah satu yang paling maju," sebut Doria.

Pekan lalu, Universitas Sao Paulo mengumumkan bahwa vaksin Corona yang sedang dikembangkan oleh Universitas Oxford di Inggris -- yang juga dianggap sebagai salah satu vaksin paling menjanjikan -- akan diuji coba kepada 2 ribu warga Brasil yang menjadi relawan. Uji coba mulai digelar pertengahan bulan ini di Sao Paulo dan Rio de Janeiro.


Tulis Komentar