EKONOMI

Harga Emas Dunia Mulai Naik usai Turun Sepekan, Antam Masih Stagnan

Harga emas di pasar internasional mulai mendaki pada Minggu (15/11) usai jatuh 11,3 persen pada perdagangan awal pekan.

GILANGNEWS.COM - Harga emas di pasar internasional mulai mendaki lagi pada Minggu (15/11) usai jatuh hingga 11,3 persen pada perdagangan di awal pekan. Namun, harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam terpantau masih stagnan.

Di bursa Commodity Exchange COMEX, harga emas berada di kisaran US$1.886,2 per troy ons. Harganya mulai tumbuh positif 0,69 persen.

Sementara sebelumnya, harga emas di Commodity Exchange COMEX sempat anjlok 11,3 persen dari kisaran US$1.950 ke US$1.875 per troy ons pada Selasa (10/11).

Begitu juga dengan harga emas di perdagangan spot, kini mulai naik 0,66 persen ke US$1.889,2 per troy ons setelah terkoreksi 0,67 persen pada awal pekan.

Kendati begitu, harga emas di pasar dalam negeri masih macet. Antam mematok harga beli emas di kisaran Rp985 ribu per gram.

Harga emas Antam sempat 'jungkir balik' juga pada pekan lalu dari kisaran Rp1,009 juta ke Rp1,006 juta, lalu terendah mencapai Rp968 ribu per gram.

SVP Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan harga emas perusahaannya sempat turun jauh karena terimbas dampak penurunan harga di tingkat internasional. Sementara, harga pasar dunia dipengaruhi oleh dinamika ekonomi di berbagai negara.

"Turunnya harga emas Antam merupakan dampak atas pergerakan perekonomian global termasuk koreksi harga emas dunia," ujar Kunto kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Kendati begitu, ia melihat prospek harga emas masih cukup baik ke depan. Hal ini berdampak positif juga pada penjualan emas perusahaan.

Kunto mencatat penjualan emas mencapai 6,9 ton pada September 2020. Penjualan meroket 146,42 persen dari 2,8 juta ton pada September 2019.

Bahkan, secara kumulatif dari Januari-September 2020, penjualan emas Antam sudah mencapai 14,8 ton.

"Antam melihat prospek bisnis emas yang sangat baik di masa yang akan datang, mengingat konsumen melihat komoditas emas sebagai instrumen investasi sekaligus alat lindung nilai atau safe haven," tandasnya.


Tulis Komentar