Dunia

Iran Ungkap Tersangka Sabotase Fasilitas Nuklir

GILANGNEWS.COM - Pemerintah Iran mengungkap tersangka pelaku sabotase terhadap fasilitas nuklir Mostafa Ahmadi Roshan di Natanz bernama Reza Karimi.

Dilansir Middle East Eye, Minggu (18/4), pernyataan itu disampaikan oleh pemerintah Iran melalui stasiun televisi setempat. Dalam laporan itu, mereka juga menampilkan foto tersangka.

Akan tetapi, Karimi dilaporkan sudah meninggalkan Iran sebelum sabotase terjadi pada 11 April lalu.

"Kami tengah mengambil langkah untuk menangkapnya dan membawanya ke kembali ke negara ini melalui jalur hukum," demikian isi pernyataan pemerintah Iran.

Iran dilaporkan meminta bantuan Interpol untuk memburu Karimi.

Pada Jumat (16/4) lalu, pemerintah Iran menyatakan sudah memulai pengayaan uranium hingga 60 persen. Informasi itu disampaikan oleh Badan Energi Atom Dunia (IAEA), seperti dilansir Al Monitor.

Menurut IAEA, pengayaan uranium jenis U-235 yang dilakukan Iran saat ini mencapai 55.3 persen.

Berdasarkan perjanjian yang disepakati pada 2015, Iran hanya boleh memperkaya uranium hingga 3,67 persen. Angka ini jauh dari yang diperlukan mengembangkan senjata nuklir, yaitu 90 persen.

Iran terus meningkatkan persentase pengayaan uranium sejak Amerika Serikat di masa kepemimpinan Presiden Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir secara sepihak. Trump lantas kembali menjatuhkan serangkaian sanksi kepada Iran.

Langkah Trump didukung oleh Israel yang merupakan seteru Iran.

Pemerintah AS menyatakan keberatan dengan langkah Iran meningkatkan persentase pengayaan uranium hingga 60 persen. Apalagi Iran menyatakan program nuklir mereka bertujuan damai, yakni untuk sumber energi listrik.

Iran menuduh Israel sebagai dalang dari aksi sabotase situs nuklir di Natanz. Israel belum bereaksi terkait tuduhan Iran.

Israel menyatakan program energi nuklir untuk pembangkit listrik yang dikelola Iran cuma kedok untuk menutupi program pembuatan senjata.


Tulis Komentar