Dunia

Seorang WNI Bugil Dilaporkan Rusak Mobil di Jepang

Ilustrasi. Seorang WNI dengan kondisi bugil mendekati sebuah mobil dan dilaporkan menyerang pengemudinya, di jalanan di Kota Oarai, prefektur Ibaki, Jepang. (StockSnap/Pixabay)

GILANGNEWS.COM - Seorang pria Warga Negara Indonesia (WNI) dengan kondisi bugil atau telanjang bulat mendekati sebuah mobil dan dilaporkan menyerang pengemudinya, di jalanan di Kota Oarai, prefektur Ibaki, Jepang.

Insiden itu terekam dalam sebuah video dan diunggah di akun YouTube news unrelated to major events or pressing social conditions. Video tersebut diambil pada hari Sabtu (26/6), sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat.

 
 

Wakil duta besar KBRI Tokyo, Tri Purnajaya mengatakan WNI tersebut merupakan overstayer yang sudah melapor ke imigrasi dan berencana pulang ke tanah air.

"WNI tersebut kehilangan pekerjaan dan banyak pikiran, seperti untuk sehari-hari, kepulangan dan utang biaya rumah sakit," ujar Tri kepada CNNIndonesia.com, Minggu (27/6).

Dalam video tersebut, pria itu berdiri di depan mobil yang tengah berjalan, kemudian meletakkan tangannya di jendela dan mulai mengguncang-guncang mobil.

Saat pintu mobil dibuka, pria itu menabrak orang pengemudinya. Seorang saksi mata mengatakan terkejut saat melihat dia telanjang. Menurutnya pengemudi dan pria itu saling pukul.

Setelah itu, pria tersebut dilaporkan ditangkap karena dicurigai merusak properti, seperti memanjat atap mobil polisi.

Sementara itu, tim Perlindungan WNI KBRI Tokyo saat ini masih melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian Jepang dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menelusuri dan memastikan identitas yang pria yang ada dalam video itu.

"Saat ini belum diketahui yang bersangkutan ditahan dimana, kemungkinan di kantor polisi Mito, Ibaraki. KBRI terus berkomunikasi dengan kantor polisi untuk informasi lebih lanjut," ujar Tri.

Sebelumnya, WNI tersebut sempat ke kantor KBRI pada bulan Mei untuk membuat Surat Keterangan Lahir (SKL) anaknya. KBRI pun sudah menerbitkan.

Jika sesuai jadwal, lanjut Tri, seharusnya dia dan pasangannya, kembali melapor ke imigrasi Shinagawa sekitar tanggal 15 Juli. Sementara itu, KBRI terus mencoba menghubungi pasangannya namun hingga kini belum tersambung.

"Saat ini pasangan WNI tersebut dan anaknya masih dibantu ditampung di rumah salah satu anak yang bersangkutan di Ibaraki," tutur Tri.


Tulis Komentar