Dunia

Berapa Ongkos Perang Afghanistan yang Dikeluarkan AS dan Sekutunya?

Anggota Taliban Saat Menduduki Istana Afghanistan. ©2021 AFP Photo

GILANGNEWS.COM - Perang Amerika Serikat (AS) di Afghanistan yang berlangsung selama 20 tahun telah berakhir. AS memutuskan menarik seluruh pasukannya dari negara itu setelah 20 tahun operasi militer. Kini Taliban berhasil mengambil alih Afghanistan. Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani melarikan diri.

Selama perang 20 tahun ini, berapa kira-kira biaya yang telah dihabiskan AS dan sekutu NATO-nya di Afghanistan? Berikut penjelasannya.

AS menginvasi Afghanistan pada Oktober 2001 untuk menggulingkan Taliban, yang mereka sebut menyembunyikan Osama Bin Laden dan tokoh Al-Qaeda lainnya yang terkait dengan serangan 9/11.

Jumlah pasukan AS bertambah ketika Washington menggelontorkan miliaran dolar untuk memerangi pemberontakan Taliban dan mendanai rekonstruksi, yang puncaknya mencapai 110.000 personel pada 2011.

Tahun lalu, hanya ada 4.000 tentara AS. Data resmi ini bisa jadi tidak selalu mencakup pasukan operasi khusus, dan unit sementara lainnya.

Negara-negara lain juga mengirimkan pasukannya, termasuk anggota aliansi NATO lainnya. Tapi jumlah pasukan AS tetap yang paling banyak. NATO secara resmi mengakhiri misi tempurnya pada Desember 2014, tapi tetap menempatkan 13.000 pasukan untuk membantu melatih pasukan Afghanistan dan mendukung operasi kontra terorisme.

Ada juga sejumlah besar kontraktor keamanan swasta di Afghanistan. Ini termasuk lebih dari 7.800 warga AS pada kuartal terakhir 2020, menurut penelitian Kongres AS.

Berapa banyak uang yang telah dikeluarkan?

Sebagian besar pengeluaran di Afghanistan berasal dari AS.

Antara 2010 hingga 2012, saat jumlah pasukan AS mencapai lebih dari 100.000 personel di negara itu, biaya perang meningkat menjadi hampir USD 100 miliar per tahun, menurut angka pemerintah AS.

Ketika militer AS mengalihkan fokusnya dari operasi ofensif dan lebih berkonsentrasi pada pelatihan pasukan Afghanistan, biaya mengalami penurunan signifikan.

Pada 2018, pengeluaran tahunan sekitar USD 45 miliar, kata seorang pejabat senior Pentagon kepada Kongres AS saat itu.

Menurut Departemen Pertahanan AS, total pengeluaran militer di Afghanistan (dari Oktober 2001 hingga September 2019) telah mencapai USD 778 miliar.

Selain itu, departemen luar negeri AS - bersama dengan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan lembaga pemerintah lainnya - menghabiskan USD 44 miliar untuk proyek-proyek rekonstruksi.

Sehingga total pengeluaran AS - berdasarkan data resmi - menjadi USD 822 miliar antara 2001 dan 2019, tetapi itu tidak termasuk pengeluaran di Pakistan, yang digunakan AS sebagai basis untuk operasi terkait Afghanistan.

Menurut sebuah penelitian Universitas Brown pada 2019, AS telah menghabiskan sekitar USD 978 miliar (perkiraan mereka juga termasuk uang yang dialokasikan untuk tahun fiskal 2020).

Penelitian ini menyatakan sulit untuk menilai biaya keseluruhan karena metode akuntansi bervariasi antara departemen pemerintah, dan mereka juga berubah dari waktu ke waktu, yang mengarah ke perkiraan keseluruhan yang berbeda.

Inggris dan Jerman - yang memiliki jumlah pasukan terbesar di Afghanistan setelah AS - masing-masing menghabiskan sekitar USD 30 miliar dan USD 19 miliar selama perang.

Meskipun menarik hampir semua pasukan mereka, AS dan NATO telah menjanjikan total USD 4 miliar per tahun hingga 2024 untuk mendanai pasukan Afghanistan.

Tahun ini, NATO telah mengirim pasokan dan peralatan senilai USD 72 juta ke Afghanistan.

Kemana dana tersebut mengalir?

Sebagian besar uang yang dihabiskan di Afghanistan digunakan untuk operasi kontra-pemberontakan, dan untuk kebutuhan pasukan seperti makanan, pakaian, perawatan medis, gaji dan tunjangan khusus.

Data resmi menunjukkan, sejak 2002, AS juga telah menghabiskan sekitar USD 143,27 miliar untuk kegiatan rekonstruksi di Afghanistan.

Lebih dari setengah (USD 88,32 miliar) dihabiskan untuk mendukung pasukan keamanan Afghanistan, termasuk Tentara Nasional Afghanistan dan kepolisian.

Hampir USD 36 miliar telah dialokasikan untuk pemerintahan dan pembangunan, sementara jumlah yang lebih kecil juga dialokasikan untuk pemberantasan narkoba dan untuk bantuan kemanusiaan.

Sebagian dari uang ini hilang karena pemborosan, penyelewengan dan penyalahgunaan selama bertahun-tahun. Dalam sebuah laporan kepada Kongres AS pada Oktober 2020, pengawas yang bertanggung jawab atas upaya rekonstruksi di Afghanistan memperkirakan sekitar USD 19 miliar hilang antara Mei 2009 dan 31 Desember 2019.

Korban manusia

Sejak perang melawan Taliban dimulai pada 2001, sebanyak 3.500 personel pasukan koalisi tewas, di mana lebih dari 2.300 di antaranya adalah tentara AS.

Sementara itu, lebih dari 450 tentara Inggris tewas.

Sebanyak 20.660 tentara AS terluka dalam operasi tersebut.

Jumlah ini terbilang kecil jika dibandingkan nyawa yang hilang di antara pasukan keamanan Afghanistan dan warga sipil.

Pada 2019, Presiden Ghani mengatakan lebih dari 45.000 anggota pasukan keamanan Afghanistan tewas sejak ia menjabat sebagai presiden lima tahun sebelumnya.

Penelitian Universitas Brown pada 2019 memperkirakan korban jiwa di kalangan militer dan polisi nasional di Afghanistan mencapai lebih dari 64.100 sejak Oktober 2001, ketika perang dimulai.

Dan menurut Misi Bantuan PBB di Afghanistan (Unama), hampir 111.000 warga sipil tewas atau terluka sejak lembaga itu mulai mencatat korban sipil secara sistematis pada 2009.


Tulis Komentar