Politik

Elektabilitas Prabowo Naik 2 Kali Lipat di Survei, PKS Tetap Pilih Salim Segaf

Prabowo Subianto.

GILANGNEWS.COM - Elektabilitas Prabowo Subianto melejit dua kali lipat dari survei litbang kompas terbaru terkait capres 2024. Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi menilai wajar jika dalam berbagai hasil survei nama Prabowo selalu masuk tiga besar dalam hal popularitas dan elektabilitas.

Menurutnya, Prabowo punya rekam jejak politik yang populer. Terlebih, saat ini dia menjadi menteri pertahanan RI.

"Rekam jejak beliau sebagai pimpinan partai, ikut 3 kali dalam Pilpres serta kini sebagai salah satu pembantu Presiden menjadi modal untuk nama beliau masih populer," kata Nabil lewat pesan tertulisnya, Rabu (23/2).

Nabil menyebut, meski kini berbeda pilihan politik, hubungan PKS dengan Prabowo dan Gerindra masih terjalin baik. Komunikasi politik terus terbangun dalam menyikapi berbagai dinamika politik yang berkembang, termasuk untuk 2024 mendatang.

"Adapun PKS sejauh ini masih bicara pada aspek kriteria dari kandidat pemimpin negeri ini di 2024 mendatang," ucapnya.

Soal kemungkinan mendukung Prabowo di 2024, PKS merujuk salah satu keputusan Musyawarah Majelis Syura (MMS) PKS VI bulan Januari 2022 lalu yaitu akan membuka diri dan membangun komunikasi dengan seluruh partai politik serta para tokoh bangsa untuk membangun titik temu dalam mengusung calon pemimpin negeri.

Kriterianya memiliki karakter nasionalis, religius, berkomitmen untuk menegakkan kedaulatan wilayah dan demokrasi, sumber daya alam, pangan, energi dan ekonomi, tidak tunduk terhadap kepentingan pihak asing, mendukung agenda pemberantasan korupsi, serta sosok negarawan yang mempersatukan seluruh elemen bangsa dan tidak memecah belah bangsa.

"Dalam konteks itu, maka pilihan-pilihan figur kandidat calon presiden yang akan kami usung semaksimal mungkin sesuai dengan kriteria hasil Musyawarah Majelis Syura PKS tersebut," ucapnya.

Selain itu, PKS sejauh ini konsisten untuk mendorong munculnya figur-figur baru pemimpin nasional yang berkualitas. PKS ingin ruang-ruang kepemimpinan nasional makin emarak dengan figur-figur baru yang membawa alternatif ide dan gagasan lebih baik.

"karena itu juga, maka fokus kami hari ini adalah terus mensosialisasikan Dr Salim Segaf sebagai tokoh utama partai dalam pentas kepemimpinan politik nasional. Seiring dengan terus menjalin komunikasi dengan berbagai figur potensial lainnya yang siap masuk dalam kontestasi kepemimpinan nasional di 2024 mendatang," pungkas.

Litbang Kompas kembali menggelar survei elektabilitas calon Presiden untuk Pemilu 2024. Tiga nama tokoh yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo menempati urutan tiga teratas. Unggul jauh dari tokoh-tokoh lainnya.

Prabowo mengalami kenaikan dua kali lipat dari survei yang sama pada Oktober 2021. Pada periode Januari 2022, elektabilitas Prabowo berada di angka 26,5%. Sementara, dukungan untuk Prabowo di bulan Oktober 2021 di angka 13,9 persen.

Di urutan kedua ada Ganjar dengan 20,5 persen. Sama seperti Prabowo, elektabilitas Ganjar naik drastis dibandingkan bulan Oktober di angka 13,9 persen.

Sementara, Anies berada di urutan ketiga. Anies dalam dua kali survei sebelumnya potensi keterpilihannya cenderung stagnan meski mengalami kenaikan. Pada Oktober 2021, elektabilitas Anies sebesar 9,6 persen, pada Januari 2022 menjadi 14,2 persen.

Selanjutnya, Sandiaga Uno menempati urutan keempat sekarang 4,9 persen. Posisi keterpilihannya cenderung stabil. Pada Oktober 2021, Sandiaga mengantongi 4,6 persen.

Dengan angka itu, Sandiaga memuncaki elektabilitas tokoh papan tengah. Di bawah Sandiaga, ada nama Agus Harimurti Yudhoyono dengan 3,7%.

Kenaikan elektabilitas ketiga tokoh di atas menyebabkan penurunan pada elektabilitas sejumlah tokoh di papan tengah menjadi mendekati posisi papan bawah.

Ridwan Kamil, Basuki Tjahaja Purnama, dan Tri Rismaharini yang tadinya berada di rentang 4-5 persen, kini berada di antara 2 dan 3 persen.

Litbang Kompas menambahkan, figur di papan bawah berurutan nama Andika Perkasa 2%, Gatot Nurmantyo 1,4%, Erick Thohir 1,1%, Mahfud MD 1,1%, Puan Maharani 0,6%.

Survei dilakukan lewat wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia. Margin of error penelitian adalah +/- 2,8 persen sehingga dapat dikatakan ada perbedaan potensi keterpilihan yang cukup signifikan di antara ketiga tokoh tersebut.


Tulis Komentar