Pekanbaru

Sejumlah Tokoh Politik Turut Sambut Kedatangan Suparman di Pekanbaru

Bupati Rokan Hulu, Suparman.

GILANGNEWS.COM - Sejumlah tokoh politik di Riau terpantau hadir dalam penyambutan mantan Bupati Rokan Hulu, Suparman, di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Rabu (9/3/2022).

Mereka antara lain, Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby, Anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan Rokan Hulu Kelmi Amri, Wakil Ketua DPRD Rokan Hulu Nono Patria, mantan Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar, mantan anggota DPRD Riau Aherson dan Fendri Jaswir. Ada juga anggota DPRD Riau Eddy M Yatim, dan Zulfi Indra yang terlihat hadir langsung menyambut Suparman.

Tokoh muda Rohul yang juga Ketua Kosgoro Riau, Nono Patria mengatakan, bahwa pihaknya bersyukur salah satu tokoh masyarakat Riau dan mantan Bupati Rohul, Suparman kembali ke Riau.

"Kita menjemput, antusias masyarakat Rohul, keluarga, dan dibarisan yang setia sangat tinggi.
Saya selaku warga Rokan Hulu mengucapkan selamat untuk kembali," kata Nono.

Nono mengatakan, bahwa sosok Suparman, adalah sosok yang ada di hati, memang tokoh masyarakat yang lahir dari masyarakat.

"Beliau memang tokoh yang baik, membantu dan melekat di hati masyarakat, bukan orang yang dibesarkan secara instans. Selamat kembali bung Parman," tukasnya.

Sebagaimana diketahui mantan Ketua DPRD Provinsi Riau itu baru saja bebas dari penjara yang dijalaninya selama 4,5 tahun dalam kasus suap pembahasan APBD Provinsi Riau Tahun 2014-2015.

Saat tiba di Bandara SSK II Pekanbaru ia langsung disambut rekan dan pendukungnya. Kepada wartawan mantan Ketua Golkar Rohul itu mengaku masih memiliki banyak utang kepada masyarakat Rokan Hulu (Rohul) dan ia berjanji akan 'melunasinya'.

"Utang saya masih banyak ke Rokan Hulu, saya akan bangun lagi Rokan Hulu," kata Suparman.

Ia mengaku bersyukur dengan apa yang dialaminya, dan mengucapkan terima kasih, walaupun dirinya merasa tidak adil dalam hukuman yang dibebankan kepadanya.

"Saya merasa banyak terima kasih, saya dihukum keputusan pengadilan, walau saya merasa tak adil, tapi kita mesti dukung KPK. Korupsi adalah musuh bersama," ujarnya.

"Tapi dalam kesempatan ini, saya imbau aturan hukum terkait korupsi harus dibenahi. Jangan kekuasaan dijadikan alat untuk menghukum warga negara, sehingga warga negara tak dapat perlindungan," tukasnya.


Tulis Komentar