Nasional

Isu Surat Presiden Bocor, Begini Upaya BIN Jaga Situs Kepresidenan dari Hacker

Ilustrasi hacker.

GILANGNEWS.COM - Badan Intelijen Negara (BIN ) menegaskan, bahwa situs kepresidenan hingga saat ini masih aman dari kebocoran dokumen-dokumen seperti yang beredar di media massa. BIN merespons klaim dari hacker soal situs dan dokumen-dokumen kepresidenan berhasil diretas.

"Sampai saat ini masih aman dan kita tetap berupaya ini adalah user kita tentu saja segala apa-apa yang menjadi dokumen atau surat penting lainnya itu harus betul-betul terlindungi secara maksimal," kata Juru Bucara BIN, Wawan Hari Purwanto, dalam diskusi daring dengan tema 'Darurat Perlindungan Data Pribadi', Sabtu (10/9).

Dia menegaskan, bahwa pihaknya tidak diam dengan adanya klaim dari hacker dengan terus berupaya untuk menjaga agar dokumen-dokumen rahasia terjaga pengamanannya dengan baik dengan melakukan pembaruan sistem keamanan.

"Kita akan selalu memperkuat sistem pengamanan yang ada dengan sistem enskirpsi yang terus kita perbaharui dengan sistem yang ada dan juga menggunakan persandian," tegasnya.

Berdasarkan informasi Hacker Brjorka pada Jumat (9/9) mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan, termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Bjorka mengatakan data berukuran 40 MB itu berisi 679.180 dokumen. Data-data tersebut dirampas per September 2022. Di situsbreached.to, Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021.

"Berisi transaksi surat tahun 2019 - 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," tulisnya di situs tersebut.

Dalam sampel tersebut tampak beberapa judul surat seperti "Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup," "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana," dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019.


Tulis Komentar