Nasional

Panglima Jelaskan Protap TNI Amankan Sepak Bola: Kita Lapisan Keempat, Brimob Ketiga

Panglima TNI Andika Perkasa Datangi PBNU.

GILANGNEWS.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjelaskan mengenai prosedur tetap (protap) prajurit seperti acara sepak bola. Menurut dia, prajurit TNI sebagai lapis keempat bila suasana darurat dibutuhkan. TNI diturunkan setelah satuan Shabara dan Brimob Polri.

Andika merespons hal ini buntut dari kerusuhan di stadion Kanjuruhan, di mana ada prajurit TNI yang terlihat menendang suporter. Dia tengah menginvestigasi prajuritnya yang menyerang suporter.

"Protapnya kita sebagai lapisan ketiga, jadi polisi itu kan ada SOP, SOP bila terjadi misalnya emergency respons awal itu siapa, apakah Shabara, yang seingat saya yang terakhir itu Brimob ketiga, nah kita itu keempat, biasanya begitu, tapi itu yang menggerakkan adalah dari pimpinan dari Polri di situ yang menerima BKO (bawah kendali operasi)," kata Andika di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10).

Andika tak membenarkan perbuatan prajurit yang menyerang suporter di lapangan. Sebab dalam video yang beredar di media sosial, tampak pria berbaju hitam sedang berjalan di sisi lapangan ditendang seorang berseragam TNI.

"Nah kalau masalah yang terjadi ada orang yang jalan didepannya terus tahu-tahu diberikan tindakan kekerasan seperti yang kita lihat di video kan itu menyalahi sekali," ucap Andika.

Panglima Ungkap Pemeriksaan 5 TNI soal Tragedi Kanjuruhan: 4 Mengaku Serang Suporter

Lima prajurit TNI diperiksa terkait kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10). Pemeriksaan ini buntut beredarnya video yang memperlihatkan anggota TNI menendang suporter.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan, dari lima prajurit yang diperiksa itu baru empat orang mengakui, satu orang tidak. Andika terus mencari bukti agar prajuritnya yang menyerang suporter segera ditindak.

"Sejauh ini prajurit yang sudah kita periksa ada lima, periksa ini karena sudah ada bukti awal, dari lima ini empat sudah mengakui, tapi satu belum. Tapi kami enggak menyerah makanya kami terus minta info dari siapapun juga, siapapun punya video," kata Andika di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10).

Identitas Prajurit TNI

Lima prajurit yang diperiksa itu terdiri empat orang berpangkat Sersan Dua dan satu orang Prajurit Satu atau Pratu. TNI juga memeriksa pimpinan dari lima prajurit itu.

Berkenaan dengan pemeriksaan terhadap unsur pimpinan, kata Andika, TNI akan mendalami mengenai kesesuaian prosedur dan instruksi yang mereka sampaikan kepada prajurit yang bertugas di Stadion Kanjuruhan saat kejadian.

"Kita memeriksa juga yang lebih atasnya, prosedur apa yang mereka lakukan, apakah mereka sudah mengingatkan dan seterusnya, dengan tingkat komandan batalyonnya yang juga ada disitu," ucap Andika.

Andika kembali menegaskan bahwa para prajurit pelaku kekerasan terhadap suporter di Stadion Kanjuruhan akan diberikan penindakan pidana.

"Jadi kami terus, ini juga satu bentuk evaluasi karena enggak boleh terjadi, penekanan tentang batas kewenangan TNI dalam bertindak walaupun kita BKO itu tidak berjalan," ujar Andika.


Tulis Komentar