Riau

Awasi Anak Perempuan Saat Berada di Luar Rumah, Ini Bahayanya dan Sudah Terjadi di Duri

ilustrasi
GILANGNEWS.COM-Akhir-akhir ini warga Duri mulai resah dengan keberadaan seorang lelaki yang suka memainkan alat vitalnya ditempat umum, khususnya saat melihat perempuan baik anak-anak maupun perempuan dewasa sekalipun.
 
Bukan tidak waras, pelaku yang biasa di sebut hipersex ini berpenampilan sangat rapi dengan pakaian seperti seorang pekerja. Ia mengenakan sepeda motor bebek lengkap dengan helm dan terlihat sering melakukan hal tak senonoh itu di tempat keramaian yang mayoritas adalah perempuan.
 
Seperti misalnya diwarung-warung dan ada juga yang berani melakukan hal itu disudut rumah warga karena melihat banyak anak-anak perempuan yang masih duduk dibangku SMP sedang mengerjakan tugas sekolah di teras rumah.
 
"Kami pertama ga tau juga siapa yang berhenti di depan rumah. Tapi karena dia tidak turun dari motor, ya kami cuek aja. Lalu dia mencoba mencari perhatian kami, dengan trik menelfon. Suaranya keras sampai-sampai kami terganggu, saat mau ditegur, rupanya dia lagi mainkan burungnya (kelamin laki-laki)," kata Raysha Nabila, pelajar SMP di Duri ini saat bercerita dengan GoRiau.com (GoNews Grup), sebagaimana dilansir goriau.com
 
Raysha dan teman-temannya merasa takut dengan lelaki hipersex tersebut dan langsung masuk ke dalam rumah sambil menelfon kedua orangtuanya untuk segera pulang ke rumah karena ada orang yang berkelakukan aneh sedang berada di depan rumahnya.
 
"Tapi belum sampai papa di rumah, orang itu sudah pergi duluan kak. Mungkin karena kami sudah masuk ke dalam rumah kali kak. Wajahnya ingat, matanya kayak mata ikan, kulitnya hitam, pakai jaket gitulah kak, orangnya juga kayaknya ga tinggi-tinggi amat kak. Padahal dia waktu itu kayak lagi nelfon, tapi mulutnya kayak orang mau mencium gitu kak, jijiklah pokoknya kak," ujar Raysha lagi.
 
Wandi, orangtuanya Raysha pun mengaku sangat kesal saat mendengar keterangan dari bungsunya itu. Bahkan ira berencana akan membawa anaknya berkeliling duri setelah pulang sekolah, untuk menunjukan wajah lelaki yang sudah menunjukan kelakukan yang tak pantas didepan anak SMP.
 
"Kalaulah saya jumpa dengan orang itu, sudah saya berikan pelajaran dia. Setelah itu baru diserahkan ke kantor Polisi, agar tidak mengulangi perbuatan kotornya itu. Ini juga peringatakan bagi para orangtua agar tidak lengah dengan anak perempuannya. Khususnya kepada anak perempuannya yang masih balita namun suka dibiarkan bermain di luar rumah. Jangan sampai anak kita menjadi korban pencabulan atau kekerasan sexual," kata Wandi membenarkan cerita anaknya tersebut. ***
 
 
Editor   : Atika Wulandari


Tulis Komentar