Angka 13 Itu Nahas, Bagi Chelsea Takhayul Belaka
GILANGNEWS.COM - Dalam kebudayaan Barat, angka 13 dipercaya sebagai pembawa kenahasan. Bagi Chelsea saat ini, keyakinan itu takhayul belaka. Mereka siap memperpanjang rekor pribadi.
Kemenangan telak atas Bournemouth pada Boxing Day menghasilkan rekor klub, yang bahkan tak muncul pada era Jose Mourinho yang mengaku istimewa. Rentetan 12 kemenangan adalah yang terpanjang yang pernah dibuat The Blues.
Jangan harap Si Biru akan puas dengan torehan itu. Kepalang tanggung, Chelsea mengintip kelanjutan rekor yang akan penting bagi perjalanan mereka.
Kemenangan ke-13 adalah cara Eden Hazard cs untuk setidaknya menjaga keunggulan enam poin dari peringkat kedua, Liverpool.
Menyimak kestabilan Si Biru dalam selusin pekan terakhir, tak ada alasan mereka akan mandek pada hari terakhir 2016. Stoke City bukan lawan yang akan menghentikan rentetan apik itu.
Antonio Conte masih memiliki sebagian besar andalannya yang secara mengesankan mampu menerapkan pola 3-4-3. Hanya John Terry (cedera) dan Pedro Rodriguez (akumulasi kartu kuning) yang akan absen pada pekan ke-19 ini.
Nama terakhir boleh jadi akan menghasilkan kehilangan di titik penyerang kanan. Namun, masih ada Willian, yang juga memiliki kemampuan menyerang bagus.
Di tengah depan, Diego Costa sudah dapat tampil setelah menjalani sanksi. Selain pengisi pasukan yang mumpuni, Chelsea juga bersikap layaknya kandidat kuat peraih gelar. Sejauh ini klub London Barat itu belum menunjukkan tanda-tanda kelengahan.
“Menang 12 kali beruntun bukan hal mudah di liga ini. Laju fantastis, tapi kini penting untuk meneruskannya,” kata Conte, manajer pertama yang mencatat 15 kemenangan dari 18 laga pertamanya di Premier League, kepada BBC.
"Empat hari lagi, kami akan menjalani laga berat. Kami mesti bersiap sebab sekarang setiap tim ingin mengalahkan Chelsea," ucapnya.
Stoke adalah lawan berikut, tapi sepertinya belum akan menjadi penahan badai yang sedang ditiupkan Chelsea.
Kunci Pertahanan
Musim lalu, Stoke bisa menahan Blues di Stamford Bridge. Hanya, kondisi tuan rumah berubah drastis saat ini dibandingkan musim silam.
Tamu dari Staffordshire tak bisa berharap pencurian angka serupa di Bridge, yang merupakan kejadian pertama di liga sejak 15 Desember 1984, bakal terulang.
Musim ini Stoke tampak berada di kelompok yang harus berjuang menghindari degradasi. Tim racikan Mark Hughes mendapati diri belum nyaman di papan tengah.
Kekalahan 1-4 dari Liverpool pada Selasa (27/12/2016) setelah unggul lebih dulu, membuat jarak The Potters ke zona degradasi masih tetap sejauh tujuh poin.
Menambah kesulitan Potters seperti saat melawat ke Anfield, bek tengah Marc Muniesa masih absen karena cedera.
Begitu pula gelandang produktif, Marko Arnautovic. Padahal, Hughes menyebut pertahanan kuat membuat peluang Chelsea menjadi juara adalah yang terbesar di antara para favorit.
Kans Stoke menahan laju laskar Conte semakin tipis saja bila melihat kesulitan mereka berbicara pada Desember ini, terutama kala bertandang. Usai menang di Watford pada akhir November 2016, Potters dua kali menelan kekalahan tandang.
Kesulitan Joe Allen dkk pada Desember tergambar pula dari dua hasil seri dalam tiga laga saat menjadi tuan rumah setelah menang atas Burnley pada awal bulan terakhir ini.
Walau kembali belum kebobolan di empat laga terakhir, keunggulan Chelsea bukan hanya pertahanan. Serangan efektif juga menjadi senjata Blues.
Semisal Stoke bertahan, Chelsea akan menang dengan skor berapa pun. Potters pun sukar berkelit dari kekalahan di tangan Si Biru. Angka 13 bakal menjadi angka favorit di Stamford Bridge setelah Sabtu.***
Sumber: Tabloid bola
Tulis Komentar