Ekonomi

Ban Bekas Disulap Jadi Kerajinan Bernilai Mahal

Miniatur robot dari limbah ban bekas

Biasanya, Santoso butuh waktu dua pekan untuk membuat pola-pola. Lalu, lembaran ban bekas dipotong kecil-kecil dan dibentuk pola bodi pesawat, hingga direkatkan dengan lem. Untuk mempercantik bodi pesawat, Santoso memoles buatannya dengan cairan
oli sisa roda sepeda.

"Ada dua yang sudah jadi, dan ternyata peminatnya sangat banyak," kata dia.

Ketelitian dan tingkat kerapian kerajinan ini rupanya membuat karyanya banyak diminati. Harga jualnya pun beragam antara Rp100 ribu hingga Rp300 ribu.

Hingga kini, semakin banyak pesanan puluhan kerajinan ban kreasinya. Beberapa kali Santoso juga mengikuti pameran industri usaha mikro, kecil, dan menengah di sejumlah tempat. Sejumlah pameran itu rupanya cukup ampuh untuk mendongkrak pengenalan produknya.

Terkait omzet jualnya, Santoso rupanya masih malu mengungkapkan. Namun, dia mengaku bahwa bisnis memproduksi kerajinan dari ban bekas ternyata cukup menggiurkan.

"Saya terus eksplor ban bekas ini. Sekarang banyak juga jadi gantungan kunci, hiasan meja, lukisan serta robot. Kemarin buat robot Transformer yang terjual Rp300 ribu," ujarnya.***


Tulis Komentar