NASIONAL

Kisah Wakil Ketua DPC PPP Jombang yang Berakhir di Kebun Tebu

Wakil Ketua DPC PPP Jombang tewas di kebun tebu.

GILANGNEWS.COM - Wakil Ketua DPC PPP Jombang Muhammad Syafii Has (58), ditemukan tewas telanjang di kebun tebu Desa Mlirip, Jetis, Mojokerto. Korban berada di lokasi diduga berkencan dengan seorang waria.

Syafii ditemukan dalam kondisi terlentang dan telanjang di tengah kebun tebu, Jumat (16/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Hanya celana dalam hitam yang melekat di tubuh korban. Celana dalam ini pun dalam kondisi tak menutupi kemaluannya.

Pakaian milik korban tertindih tubuhnya. Dompet dan ponsel korban masih ada di celana. Selain itu, terdapat sejumlah kondom bekas pakai di sekitar mayat. Sepeda motor korban Honda Vario nopol S 5869 OD ditemukan di seberang jalan dari lokasi penemuan mayat.

Dari hasil pemeriksaan luar terhadap jasad korban, ditemukan luka bekas pukulan benda tumpul di kepala belakang korban. Keluar darah dari kedua telinga korban.

Ketum DPP PPP Muchammad Romahurmuziy atau Romi angkat bicara dan meminta polisi mengusut tuntas tewasnya Muhammad Syafii Has.

"Informasi yang saya terima ada indikasi kekerasan. Kalau itu memang betul bukan kematian yang wajar karena terjadi kekekerasan atau bahkan pembunuhan, maka ini kriminalitas," kata Romi usai 'Bedah Pemikiran KH Hasyim Asy'ari' di PP Tebuireng, Jombang.

Sementara Polresta Mojokerto langsung memeriksa 5 saksi dan mengamankan barang bukti. Hasilnya, polisi mengamankan seorang waria berinisial V, asal Jombang. V merupakan waria yang diketahui kencan dengan Syafii sebelum ditemukan tewas.

Kebun tebu di tepi Sungai Brantas, tepatnya di depan pabrik penyedap rasa Desa Mlirip, memang menjadi tempat para waria melayani tamunya. Para waria biasa mangkal di sepanjang tanggul Sungai Brantas di atas jam 12 malam.

Polisi menggelar reka ulang. Ada 11 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi ini. Reka ulang ini melibatkan 3 waria yang berstatus sebagai saksi terkait tewasnya Syafii. Mereka adalah F alias V, A alias AG dan S alias R. Korban sendiri diperankan oleh waria R.

"Berdasarkan keterangan saksi dan rekonstruksi demikian (korban kencani waria) memang, dengan waria inisial V, warga Jombang," kata Kasat Reskrim Polresta Mojokerto AKP Suhariyono usai reka ulang.

Istri korban Ismiati (51) tak yakin suaminya berhubungan dengan waria. Ismiati menyebut suaminya tak pernah ke luar malam.

"Pamitnya ke Blimbing (Kesamben, Jombang) bilange mau ketemu Gus Adi, anaknya Bu Mundjidah, tapi saya telepon Gus Adi katanya ndak ketemu suami saya, beliau ada kunjungan di NTB. Ketemu orang lain mungkin, mungkin mbujuki (bohongi) saya," kata Ismiati kepada wartawan di rumah duka, Desa Jombok, Kesamben.

Jumat (16/3) sekitar pukul 09.00 WIB, Ismiati mendapat telepon dari ponsel suaminya. Namun, orang yang berbicara kepadanya dari Polresta Mojokerto.

"Kabar dari polres kalau Pak Syafii di rumah sakit, tahu-tahu saat di rumah sakit suami saya sudah di kamar mayat," ujarnya.

Menurut Ismiati, Syafii sosok yang religius dan baik dengan tetangga. Juga tidak pernah aneh-aneh. "Ada indikasi tidak beres," aku Ismiati.

Namun berdasarkan keterangan keluarga, korban mengidap sakit jantung koroner akut dan pernah diopname.


Tulis Komentar