Nasional

Kapitra Galau Karena Habib Rizieq Tidak Dicalonkan Sebagai Capres

Kapitra Ampera

GILANGNEWS.COM - Aktivis 212 yang kini menjadi caleg PDIP, Kapitra Ampera, sempat galau lantaran Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab tidak direkomendasikan sebagai capres oleh Ijtimak Ulama. Kegalauan itu menjadi kekecewaan dan rencana aksi demonstrasi menentang keputusan Ijtimak Ulama mendukung pencapresan Prabowo Subianto.

"Saya kecewa, banyak umat kecewa!" kata Kapitra kepada wartawan, Minggu (29/7/2018).

Dia ingin Habib Rizieq lah yang direkomendasikan menjadi capres oleh Ijtimak Ulama, bukan Prabowo Subianto. Alasannya, Rizieq dipandang sebagai ulama yang mampu membawa kejayaan umat. 

"Saya mau dipimpin orang-orang yang ngerti sama Islam, orang yang paham sama Islam dan aplikasikan Islam dalam keidupannya," kata Kapitra saat konferensi pers di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, tadi.

Karena menolak ikut mendukung pencapresan Prabowo, maka dia hendak menggelar demonstrasi menentang keputusan Ijtimak Ulama. 

"Kalau bukan HRS (Habib Rizieq Syihab), saya akan bawa demo," kata Kapitra. 

"Bawa aja seluruh umat Islam di seluruh daerah untuk menolak karena banyak ekspresi masuk ke saya, dan sebagian peserta nggak setuju kok," ujarnya.

Seharusnya Ijtimak Ulama memperjuangkan ulama, bukan pihak yang lain. Pencalonan Prabowo dianggapnya sebagai bentuk ketidakadilan terhadap Rizieq. Prabowo dinilai tak bisa melepaskan egonya, dan dia bertanya-tanya apakah benar aksi bela Islam ditunggangi Prabowo hanya untuk menggaet dukungan pencapresan.

"Ini seolah-olah aksi bela Islam itu dukung ketua parpol untuk jadi presiden. Jadi apakah yang selama ini kita lakukan, apakah ditunggangi?" kata Kapitra.

Agaknya, persaingan di Pilpres nanti bakal diisi laga Prabowo melawan petahana Joko Widodo (Jokowi). Melihat kondisi ini, Kapitra sempat galau juga mau mendukung siapa.

"Kalau hanya Prabowo dan Jokowi, bentar dulu deh...," ucapnya.

"Saya ikut partai saya. Kalau calonnya Prabowo sama Jokowi, saya dukung Jokowi!" lanjut Kapitra, kali ini tegas.

Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak santai saja menanggapi Kapitra. Dia menilai sikap Kapitra sangat dipengaruhi oleh posisinya sebagai caleg PDIP, partai yang mengusung pencapresan Jokowi. 

"Tinggal pertanyaannya, ditanya ke Kapitra, kalau Habib Rizieq maju (nyapres), kamu batalin nggak nyaleg dari PDIP? Kalau berani, itu serius (dukung HRS)," kata Yusuf.

Adapun Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif, mengatakan rekomendasi pencapresan Prabowo sesungguhnya keluar dari sikap Rizieq sendiri. "Dengan kerendahan hati HRS menyarankan Prabowo Subianto sebagai capres," kata Slamet. 


Tulis Komentar