Nasional

Prestasinya Diabaikan, Ini 7 Penyebab Karyawan Berprestasi Mengundurkan Diri

ilustrasi
4. Membenci atasan
Apa yang membuat seseorang tidak menyukai atasannya? Berdasarkan penelitian yang dilakukan Gallup, atasan yang selalu menutup diri dari karyawan, tidak menetapkan tujuan kerja yang jelas, dan tidak menghargai kerja keras karyawan adalah atasan yang buruk. Sikap seperti itu memungkinkan karyawan menjadi antipati terhadap mereka.

5. Tak puas dengan manajemen senior
Terkadang, masalah manajemen lebih dalam dari konflik dengan atasan langsung. Mengutip survei LinkedIn, sebesar 41 persen dari 10 ribu orang yang berganti pekerjaan menyatakan meninggalkan pekerjaan lama mereka karena kecewa dengan kepemimpinan manajemen senior.

6. Bosan
Karyawan perlu mendapat tantangan dalam pekerjaan. Jika tidak dilibatkan secara kreatif dan tak diberi kesempatan mengembangkan keterampilan, mereka mungkin akan jenuh dan bosan, sehingga mulai mencari pekerjaan yang lebih menantang. Sebesar 10 persen dari pekerja yang disurvei oleh Robert Half pada 2014 menunjukkan, kebosanan menyebabkan karyawan yang baik memutuskan untuk berhenti.

Orang-orang muda cenderung beralih pekerjaan karena mereka ingin yang lebih menantang, demikian menurut survei LinkedIn. Sementara itu, sebanyak 43 persen dari generasi milenial yang baru saja berganti pekerjaan mengatakan mereka akan melakukan itu karena mereka ingin mengembangkan diri dalam karier.

7. Prestasi diabaikan
Kurang dari sepertiga karyawan merasa dihargai di tempat kerja, demikian hasil survei TINYpulse. Kurangnya pengakuan terhadap prestasi kerja yang diraih mendorong mereka mencari pekerjaan di perusahaan yang mengakui keberhasilan karyawan mereka. Sebesar 32 persen dari karyawan yang baru berganti pekerjaan dalam survei LinkedIn, mengatakan mereka akan pindah kerja karena merasa kontribusinya tidak diakui atau tidak dihargai.
 


Tulis Komentar