Nasional

Gerindra Ingin 'Pulangkan' Jokowi ke Solo, Ini Balasan Koalisi Pemerintah 

GILANGNEWS.COM - Partai Gerindra ingin memulangkan Presiden Joko Widodo ke Solo, yang dimaksudkan sebagai bentuk kekalahan di Pilpres 2019. Keinginan Gerindra itu menuai pro dan kontra.

Sindiran Jokowi 'dipulangkan' ke Solo disampaikan oleh anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade. Dia yakin sang ketum, Prabowo Subianto, akan memenangkan Pilpres 2019.

"Insyaallah Pak Jokowi akan kita pulangkan ke kampung, ke Solo," kata Andre di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (8/6). 

Partai-partai pendukung Jokowi memberi pembelaan. PDIP menyebut Gerindra tengah mengkhayal. Menurut politikus PDIP Charles Honoris, keberhasilan Jokowi selam memimpin pemerintahan pada periode ini merupakan fakta.

"Orang kan boleh saja mengkhayal. Tetapi biasanya orang yang suka berkhayal bisa berhasil hanya di dunia fiksi. Sedangkan pilpres ada di dunia nyata yang harus didasari fakta dan data ketika beranalisa," ujar Charles, Sabtu (9/6).

"Saya tidak ingin ikut masuk ke ajang khayal-berkhayal. Saya hanya ingin memaparkan data dan fakta, yaitu berupa fakta hasil kerja positif pemerintahan Pak Jokowi selama 4 tahun terakhir dan data kepuasan publik yang tinggi dari hasil survei berbagai lembaga kredibel. Selebihnya, publik bisa memberikan penilaiannya sendiri," imbuh anggota Komisi I DPR itu.

Senada dengan PDIP, Hanura menyindir Gerindra. Bahkan Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menyebut ucapan Andre sebagai fiksi.

"Meminjam istilah Ricky Gerung, ternyata Andre sedang mempersiapkan cerita fiksi dengan judul Prabowo Pengen Jadi Presiden. Mengukur kemenangan itu bukan dengan fiksi atau khayalan, tapi dengan data dan kerja nyata. Hasil survei Prabowo masih di bawah Jokowi, sedangkan bertemu dan berbuat untuk rakyat, Jokowi lebih intens, sedangkan Prabowo mana?" urai dia.

PPP yang juga merupakan pendukung Jokowi, meminta Gerindra untuk realistis. Apalagi Prabowo hingga saat ini disebut belum mengantongi tiket untuk bisa maju di Pilpres 2019. Hanya Gerindra yang baru memastikan siap mengusung eks Danjen Kopassus itu.

"Berharap sih boleh, tapi realistis saja. Saat ini pun belum resmi kantongi tiket pilpres karena koalisi yang dibangun belum juga resmi. Masyarakat itu sekarang lebih melihat hasil kinerja, bukan pada wacana, apalagi klaim. Sejauh ini berdasarkan hasil survei, tingkat kepuasan publik kepada Jokowi cukup tinggi," urai Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek).

Para pendukung Jokowi juga pede sang jagoan akan kembali memenangkan kontestasi pemilu mendatang. Golkar yakin Jokowi akan menjabat sebagai presiden selama dua periode hingga 2024.

"Kalau Pak Jokowi pulang kampung, ya pasti pulang kampung, kan ya. Tapi pasti akan kembali lagi ke Jakarta untuk memimpin Negara Republik Indonesia sampai 2024," sebut Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily.

Meski belum memutuskan akan mengusung Jokowi di Pilpres 2019, PKB juga mengingatkan Gerindra agar tak jemawa. Wasekjen PKB Daniel Johan juga menyebut Jokowi sudah memiliki bukti dari pengabdiannya selama ini.

"Bang Andre jangan sombong, nanti malah buat nggak simpatik, pede boleh, tapi jangan mendahului Tuhan dan kehendak rakyat. Jokowi masih diyakini oleh rakyat karena programnya bisa dirasakan masyarakat. Yang masih kurang itu yang penting dijawab," ungkap Daniel.

Walau banyak mendapat kritik dan sindiran balik, Gerindra juga mendapat pembelaan. Calon mitra koalisi Gerindra, PAN menyebut pernyataan Andre sebuah hal yang wajar.

Saya kira sangat wajar jika kader partai tertentu mendukung dan meyakini ketum partainya menang dalam pemilu. Itu sesuatu yang wajar dan tidak istimewa. Soal apa indikator klaimnya, silakan didalami. Bisa saja indikatornya survei yang mereka lakukan sendiri," kata Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay.

Namun PKS ternyata punya pandangan berbeda. Sekutu Gerindra itu tak sepakat dengan Gerindra.

"PKS akan berusaha menghadirkan kompetisi yang elegan dan tangguh untuk Pak Jokowi. Tetap akan menghormati beliau sebagai presiden. Jadi tidak perlu ada istilah memulangkan ke Solo. Cukup kita ingin menang di 2019," tegas Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. ***


Tulis Komentar