Nasional

Dua bule Akhirnya Diciduk Kepolisian Dalam Kasus Tewasnya Aipda Sudarsa

Pelaku pembunuhan anggota Polsek Kuta.
Gilangnews.com - David James Taylor dan Sara Connor, dua warga negara asing (WNA) ini akhirnya diciduk kepolisian. Mereka diduga pelaku pembunuhan Aipda Wayan Sudarsa, anggota Polsek Kuta yang ditemukan tewas di Pantai Legian Kuta, Bali. Namun, sejauh ini keduanya mengaku hanya menganiaya dan tak membunuh korban.
 
David merupakan warga negara Inggris. Sedangkan Sara berasal dari Australia. Keduanya merupakan pasangan kekasih. Mereka berhasil ditangkap pada Jumat (19/8) kemarin, atau berselang dua hari penemuan mayat Sudarsa.
 
Para terduga pelaku ini mengaku nekat menganiaya lantaran merasa risih privasinya terganggu. Bahkan Sudarsa dituduh mengintip keduanya tengah asyik memadu kasih di lokasi kejadian.
 
Kapolda Bali, Irjen Sugeng Priyanto menuturkan, saat kejadian keduanya merasa Sudarsa mengawasi keduanya. Sehingga insiden penganiayaan akhirnya kejadian. "Yah kurang lebih pengakuan mereka seperti itu, dua orang ini sedang berpacaran. Soal dugaan lain sedang kita dalami," kata Sugeng di Mapolresta Denpasar, kemarin.
 
Sugeng mengaku belum banyak menginterogasi kedua pelaku. Menurut dia, pelaku hanya menyebut sedang berpacaran. Selain itu, para terduga pelaku juga mengaku tengah dalam kondisi mabuk ketika menganiaya korban. Sehingga mereka tidak ingat jelas kejadian sebenarnya.
 
"Entah bagaimana kejadiannya masih belum bisa diceritakan oleh pelaku wanita. Alasannya tidak ingat karena mabuk," ujarnya.
 
Kedua WNA ini sempat masuk dalam daftar pencarian polisi (DPO) sejak kematian Sudarsa. Poster berisi foto kedua pelaku ramai terpasang di beberapa wilayah.
 
Polisi juga segera mempersempit ruang gerak keduanya. Kantor konsulat negara asing di Bali, semuanya didatangi guna menangkap keduanya. Strategi ini akhir berhasil.
 
Informasi dihimpun, kedua pelaku ditangkap di depan Kantor Konsulat Australia, sekitar pukul 15.30 WITA. "Begitu kecurigaan kita mengarah pada pelaku orang asing. Kita sanggongi (datangi) masing-masing konsulat berada, saat itu kita lihat pelaku celingukan di depan konsulat Australia," ujar anggota polisi enggan disebutkan namanya di Polresta Denpasar, kemarin.
 
Kematian Sudarsa juga menjadi perhatian Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Dia merasa prihatin dengan tewasnya Sudarsa. Pihaknya bahkan merasa ini masalah serius.
 
"Ini merupakan fenomena yang harus kita beri perhatian serius, dalam rentang waktu yang sangat dekat sudah dua kali terjadi penganiayaan terhadap aparat yang berujung kepada kematian dan keduanya pelakunya adalah wisatawan asing, jelas Pastika. Itu juga disampaikannya kepada para rekan kerja almarhum Sudarsa," kata Pastika, kemarin.
 
Mantan Kapolda Bali ini mengakui, nasib aparat polisi berpakaian seragam lengkap berjaga atau patroli sendirian memang riskan. Sebab, para teroris selalu mengincar. Bahkan itu bisa terjadi kapan pun, meski kondisi Bali saat ini bisa dibilang aman.
 
"Kita harus siaga selalu bahwa teroris saat ini menjadikan polisi sebagai sasaran, mereka tidak peduli itu polisi apa," terangnya.
 
[P]
 
Sumber Merdeka.com


Tulis Komentar