Dugaan Pemalsuan Data Pasien Covid-19

Polda Riau Panggil Pihak Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru

GILANGNEWS.COM - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau terus mengusut dugaan pemalsuan data pasien positif Covid-19 oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Sejumlah saksi dari pelapor telah dimintai keterangannya.

"Kita telah memeriksa beberapa saksi yang diajukan oleh pelapor," ujar Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, ketika ditemui di Mako Brimobda Riau, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kamis (5/11/2020).

Penyidik juga memanggil pihak Rumah Sakit Ibnu Sina, tempat Wirsyamsiwarti (66), dirawat. Nama Wirsyamsiwarti masuk dalam data pasien meninggal karena Covid-19 yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

Namun, Zain belum bisa memastikan apakah pihak rumah sakit yang dipanggil datang menemui penyidik. "Ada dijadwalkan, kita belum tahu (datang atau tidak, red)," kata Zain.

Zain menyebutkan, pastinya sejumlah saksi dari pelapor sudah dimintai keterangannya. Nantinya, penyidik akan melakukan pengecekan ke rumah sakit dan dinas kesehatan terkait bukti awal yang didapat.

"Kasus masih dalam proses penyelidikan. Nantinya, hasilnya akan digelar, apakah bisa dinaikkan statusnya ke penyidikan atau tidak," kata Zain.

Dugaan pemalsuan data kematian Wirsyamsiwarti karena Covid-19 sebelumnya dilaporkan oleh Wince Oktovia ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau, Kamis (14/10/2020).

Berdasarkan laporannya, Wince menyebutkan orangtuanya tidak menderita Covid-19. Hal itu dibuktikan 2 kali hasil tes swab yang dilakukan di Rumah Sakit Ibnu Sina dengan hasil negatif.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, menyebutkan, data yang disertai oleh Wince dalam laporannya jadi bukti awal bagi Polda Riau. "Barang bukti itu masih dipelajari dan didalami oleh penyidik," ucap Sunarto, belum lama ini.

Disebutkannya, barang bukti itu berupa fotocopy dari Dinas Kesehatan tentang data yang menyebutkan orang tua Wince positif Covid-19 dan data positif yang dikeluarkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru.

"Ada juga fotocopy hasil swab test almarhumah sebanyak 2 kali swab, dan fotocopy postingan yang didapatkan dari medsos," ungkap Sunarto.

Selain Wince, laporan serupa juga dilakukan oleh Zulkardi bersama sejumlah keluarga pasien lainnya. Mereka menilai ada indikasi kesengajaan dalam kasus ini dan bukan salah input data.

"Ini sangat tidak masuk akal, satu mungkin tak apa, tapi ini lebih dari satu. Jadi di sini kuat dugaan ada permainan, ada mafia dibalik bencana Covid-19. Sebelumnya (almarhumah) dirawat di RS Ibnu Sina. Hasil swab negatif," papar Zulkardi.


Tulis Komentar