Nasional

Jejak Goliath Tabuni, Pimpinan OPM yang pernah Jadi Pengusaha Kayu

Goliat Tabuni.

GILANGNEWS.COM - Karyawan Palapa ring Timur Telematika (PTT) diserang saat memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Kabupaten Puncak, Rabu (2/3). Delapan orang meninggal dalam insiden tersebut.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan, penyerangan itu diketahui berdasarkan adanya informasi dari salah satu karyawan PTT melalui sambungan telepon.

"Hal tersebut terlihat melalui rekaman CCTV Tower PTT bahwa salah seorang karyawan PTT yang selamat bernama NS dan meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3," kata Aqsha dalam keterangannya, Kamis (3/3).

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Gen Goliath Tabuni menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Namun mereka mengklaim yang diserang adalah tentara bukan sipil.

"TPNPB di bawah pimpinan Gen Goliath Tabuni dan Mayjen Lekagak Telenggen bertanggung jawab atas penembakan delapan anggota TNI di Beoga Papua 3 Maret 2022," kata Juru Bicara Komisi Nasional TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam keterangannya, Jumat (4/3).

Sebby mengklaim aksi mereka bukanlah serangan kepada warga sipil. Namun, pihak TNI menyebut jika serangan terhadap delapan orang menyasar para karyawan PTT di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

"Tidak ada alasan yang membenarkan bahwa itu warga sipil. Karena TPNPB sudah umumkan bahwa warga sipil segera tinggalkan wilayah perang, jadi yang ditembak itu semuanya bagian dari anggota TNI Polri," ujar Sebby.

Goliat Tabuni mengklaim dirinya sebagai Panglima TPNPB-OPM di wilayah Puncak Jaya. Di tahun 2015, Pangdam XVII/Cenderawasih kala itu Mayor Jenderal TNI Hinsa Siburian menuturkan Tabuni sedang merintis profesi baru sebagai pengusaha kayu.

"Berdasarkan keterangan Bupati Puncak Jaya, Henok Ibo, terungkap bahwa Goliat Tabuni menawarkan sejumlah kayu olahan untuk dijual," kata Siburian di Bulan Oktober 2015. Dikutip dari Antara.

Siburian mengemukakan, Bupati Puncak Jaya saat itu, Henok Ibo menyumbangkan mesin pemotong kayu dan bahan bakar minyak (BBM) berupa bensin kepada Tabuni.

"Bupati Henok Ibo mengaku hal itu adalah sesuatu yang dibuat pihaknya dan dipersembahkan kepada negara, dan juga ulang tahun ke-19 Kabupaten Puncak Jaya," tuturnya.

Menurut Siburian, berbagai cara dilakukan untuk menyadarkan Tabuni. "Bupati katakan, setiap hari mereka berdoa untuk Goliat Tabuni, agar Tuhan membalikkan pikiran dia. Karena kekuatan persenjataan apapun tidak bisa buat dia sadar. Semua pendeta juga ikut berdoa," tutur Siburian mencoba menirukan pernyataan Ibo di hadapan wartawan.

Ibo juga, kata Siburian, menyampaikan pemerintah setempat akan membantu Tabuni agar benar-benar menjadi pengusaha sukses agar bisa membangun daerahnya dan mensejahterahkan keluarga dan sanak familinya.

"Jika seorang Goliat Tabuni meminta bensin, negara tidak akan merasa rugi. Pemerintah kabupaten Puncak Jaya juga telah membangun sekolah dan puskesmas pembantu (pustu) di Tingginambut yang dekat dengan markas Goliat Tabuni di Bukit Lima Jari," katanya.

Dan juga, Kata Siburian, Ibo sengaja mendirikan sekolah dan pustu di Tingginambu agar Tabuni dan keluarga besarnya bisa merasakan pembangunan, karena tidak mungkin pihak lain yang akan melakukannya kalau bukan Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya.

Pada suatu kesempatan, Tabuni pernah menawari Ibo membeli kayu hasil olahannya, namun bupati yang berasal Sentani, Kabupaten Jayapura, itu menjawab agar kayu itu lebih baik dijual kepada kontraktor yang memerlukan.

Siburian ada di Mulia sejak Sabtu pagi (10/10) itu untuk berkunjung ke Distrik Ilu, lalu ke Distrik Kalome, dan hari ini ke Distrik Tingginambut.

Dia menyatakan, dari penjelasan Ibo, "Untuk mengambil hati Goliat Tabuni memerlukan ilmu khusus, yakni pendekatan dengan kasih dan diberlakukan sama dengan warga lain Puncak Jaya," katanya.

Satu yang direncanakan untuk ditempuh adalah membangun jalan sejauh 15 kilometer menuju markas Tabuni di Bukit Lima Jari.

"Dia juga sudah meminta untuk wilayahnya dibangun jalan. Goliat sudah menyetujuinya untuk kita bangun jalan. Namun Goliat sempat merasa khawatir jika tentara yang masuk, tapi Bupati Henok Ibo yakinkan hal itu tidak demikian," kata Siburian.

"Bupati Henok Ibo juga mengakui bahwa mengubah pola pikiran Goliat tidaklah mudah, tetapi kita harus meyakinkan pembangunan jalan akan dilakukan secepatnya," tambah Siburian.

Goliath Tabuni memiliki pengikut cukup banyak dan tenar di kalangan masyarakat setempat. Pada waktu-waktu lalu, dia kerap beraksi merugikan keamanan setempat dan melawan hukum.

Di antaranya menembak anggota TNI dan polisi setempat pun tenaga medis dan PMI, membunuh tukang ojek dan guru, juga pembakaran sekolah di Tingginambut, serta pembakaran alat berat milik perusahaan mitra pemerintah Puncak Jaya.


Tulis Komentar