Pekanbaru

Jokowi Resmikan IPAL di Pekanbaru, Warga Terdampak Menjerit Tuntut Ganti Rugi

Rumah terdampak IPAL belum diperbaiki

GILANGNEWS.COM - Aroma tak sedap yang dulu sering menyeruak dari sungai-sungai di Pekanbaru kini mulai tergantikan dengan harapan akan air bersih dan lingkungan yang lebih sehat. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) megah yang akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo menjadi simbol kemajuan kota ini. Namun, di balik gemerlap proyek prestisius tersebut, tersembunyi cerita pilu warga yang rumahnya retak dan rusak akibat pembangunan IPAL

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan datang ke Provinsi Riau dalam rangka upacara Hari Lahir (Harlah) Pancasila tanggal 1 Juni 2024 mendatang. Sesuai jadwal, Jokowi akan melaksanakan upacara di Lapangan Blok Rokan, Kota Dumai.

Seiring dengan itu, Jokowi juga dijadwalkan untuk meninjau dan sekaligus meresmikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

Namun dibalik rencana peresmian tersebut, bangunan rumah warga yang rusak dan retak dampak pengerjaan dan IPAL di Kota Pekanbaru, ternyata belum teratasi. Pembangunan IPAL masih menyisakan penderitaan bagi rumah masyarakat yang terdampak.

Bahkan hingga kini belum ada tindak lanjut dari pihak IPAL untuk memperbaiki rumah warga yang terdampak pembangunan IPAL tersebut.

Widde Munadir, salah seorang warga terdampak di RT 03, RW 12 Kelurahan Bambu Kuning, mengaku belum ada tindak lanjut dari pihak IPAL terkait keretakan rumah akibat alat berat yang lewat di depan rumahnya.

"Bahkan pengecekan dari pihak IPAL terhadap rumah warga yang terdampak pun belum ada ke rumahnya. Terutama di RT 03 dan 04, RW 12 Jalan Payung Sekaki," ujar Widde, Rabu (29/5/2024).

Dikatakannya, beberapa tahun lalu pihaknya memang sempat didatangi kontraktor IPAL dan melakukan pengecekan terhadap beberapa rumah yang terdampak. Namun setelah itu, hingga kini tindak lanjut dari pihak IPAL.

"Pada tanggal 20 Oktober 2021, saat itu alat berat masuk melalui Jalan Payung Sekaki, tepatnya RT 03, RW 12 memang sempat didatangi pihak kontraktor IPAL untuk melakukan pengecekan. Selanjutnya, pertemuan lanjutan juga dilakukan di rumah RT Pak Tri dan dihadiri Ketua RW 12 Pak Istiqori bersama pihak IPAL untuk melakukan pendataan lanjutan. Namun sampai sekarang khusus di RT 03 dan 04 RW 12 belum ada tindak lanjut pengecekan ulang terutama di Jalan Payung Sekaki," jelasnya.

Selain keretakan rumah, kata Widde, Jalan Payung Sekaki yang sebelumnya dilalui alat berat IPAL juga mengalami rusak dan berlubang. Apalagi saat hujan deras turun, Jalan Payung Sekaki semakin berlubang.

"Bahkan sekarang Jalan Payung Sekaki juga ada yang amblas dan warga tidak bisa parkir kendaraan di perkarangan rumahnya. Karena amblas dan berlubang itulah. Kalau tak lewat sini alat berat itu mungkin masih bagus-bagus aja rumah dan jalannya," sebutnya.

Dirinya berharap agar pihak terkait segera melakukan perbaikan, bukan pembiaran. Menurutnya, warga sudah terlalu bersabar menanti satu tahun lebih, namun belum terealisasi, karena mendukung program pemerintah untuk mempercepat pembangunan.

Sementara Konsultan IPAL, Sofiarman mengatakan hingga kini sudah ada 77 data warga yang terdampak akibat pembangunan IPAL tersebut. Bagi warga yang belum terdata, dapat menghubungi RT dan RW atau bisa langsung datang ke IPAL.

"Sejauh ini sudah ada 77 data warga yang masuk dari RW 8, RW 9 dan RW 12. Bagi warga yang terdampak namun masih belum terdata bisa menghubungi RT dan RW atau datang ke IPAL. Data kerusakan rumah warga yang baru masuk akan diteruskan kepada pimpinan agar segera terealisasi perbaikan rumah warga," ujar Sofiarman.

Dikatakannya, bagi warga yang rumahnya terdampak akibat IPAL akan diganti rugi berupa perbaikan langsung ataupun diganti dengan uang. Menurutnya, bentuk ganti rugi akan diserahkan kepada masyarakat yang bersangkutan.

"Kalau itu (ganti rugi) kita serahkan kepada warga, kalau retak rumahnya kita perbaiki yang retaknya, kalau pecah keramiknya kita ganti keramiknya. Tapi kalau diganti uang pun tidak masalah, itu tergantung pada warga," ungkapnya.

Ia menyebut, proses ganti rugi akan segera dilakukan setelah acara peresmian selesai. Pihaknya saat ini fokus pada peresmian IPAL yang akan dilakukan langsung oleh Presiden RI Jokowi.

"Kita akan survei lagi, mana yang tertinggal kita data lagi. Setelah terdata, kita akan lanjutkan prosesnya. Paling tidak lama itu," pungkasnya.


Tulis Komentar