PEKANBARU

Mau Pamer Nama Besar? RS Awal Bross Bikin Pengguna Jalan Geram

Kemacetan Jalan Hangtuah saat peresmian RS Awal Bross

GILANGNEWS.COM - Peresmian RS Awal Bross Hangtuah Pekanbaru yang berlangsung di Jalan Hangtuah, Pekanbaru, Rabu (22/1) ternyata menyisakan kontroversi. 
Bukannya menjadi momen yang disambut dengan sukacita, acara ini justru menuai protes warga setempat dan pengguna jalan karena kemacetan parah dan pemandangan tak sedap di sepanjang jalan tersebut.

Pajangan Papan Bunga yang "Memadati" Jalan

Sejak pagi, papan bunga ucapan selamat dari kolega dan mitra RS Awal Bross berjajar di sepanjang jalan. Panjangnya diperkirakan mencapai hampir 3 kilometer, menutupi beberapa ruko dan mengganggu akses warga yang berada di sekitar lokasi.

Akibatnya, Jalan Hangtuah yang biasanya lancar berubah menjadi macet total. Kendaraan para tamu undangan yang parkir sembarangan memperparah situasi.

TERKAIT

Ketua Forum RTRW Kecamatan Kulim, Zulfikri SH, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan acara ini. "Apa-apaan ini Awal Bross? Mereka mau pamer atau seperti apa? Semua orang di Pekanbaru sudah tahu RS Awal Bross adalah rumah sakit besar. Tidak perlu lagi pamer papan bunga seperti ini yang justru membuat masyarakat resah," ujarnya dengan nada kesal.

Protes: Dampak Negatif dan Kehilangan Manfaat

Zulfikri juga menambahkan bahwa RS Awal Bross seharusnya menunjukkan tanggung jawab sosial yang lebih baik.

"Kalau memang mereka ingin merayakan peresmian, kenapa tidak melakukan kegiatan yang langsung berdampak pada masyarakat sekitar? Misalnya, cek kesehatan gratis atau program pengobatan untuk warga Hangtuah dan sekitarnya. Itu lebih bermanfaat daripada pamer papan bunga yang akhirnya malah mengganggu pengguna jalan," tegasnya.

Aspek Keselamatan dan Etika Penggunaan Ruang Publik

Protes warga tidak hanya terkait estetika dan kemacetan, tetapi juga aspek keselamatan. Papan bunga yang dipasang di pinggir jalan berpotensi menutupi pandangan pengguna jalan, meningkatkan risiko kecelakaan.

"Jalan adalah fasilitas umum yang harus diakses oleh semua orang. Menempatkan papan bunga hingga mengganggu hak pengguna jalan melanggar prinsip keadilan dalam penggunaan ruang publik," tambah Zulfikri.

Selain itu, Zulfikri mempertanyakan apakah pihak rumah sakit telah mengantongi izin dari dinas terkait untuk menggunakan ruang publik secara masif seperti ini.

"Kalau belum ada izin, ini masalah serius. Sebagai institusi besar, RS Awal Bross seharusnya menjadi contoh yang baik, bukan sebaliknya," ujarnya.

Warga: “Kami Butuh Rumah Sakit, Bukan Kemacetan”

Meski warga mengakui bahwa keberadaan RS Awal Bross di Kecamatan Tenayan Raya dan Kulim sangat dibutuhkan, cara peresmian ini dilakukan dinilai tidak sesuai.

"Kami memang butuh rumah sakit, tapi bukan berarti harus begini caranya. Peresmian ini justru membawa dampak negatif bagi masyarakat sekitar, terutama pengguna jalan," ucap seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Tanggung Jawab Sosial yang Perlu Ditunjukkan

Sebagai institusi pelayanan kesehatan, RS Awal Bross diharapkan lebih peka terhadap dampak sosial dan lingkungan dari setiap kegiatannya.

Peresmian yang semestinya menjadi momen positif justru berubah menjadi polemik karena kurangnya koordinasi dan kepedulian terhadap masyarakat.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, terutama instansi besar, bahwa tanggung jawab sosial tidak hanya sebatas memberikan pelayanan, tetapi juga mencakup kepedulian terhadap kenyamanan dan kebutuhan masyarakat sekitar.


Tulis Komentar