Tokoh

Jika Freeport Tak Beroperasi, Tokoh Timika Khawatirkan Ini

Keluarga karyawan Freeport demo

Nasib Pajak dan Royalti Cek ke Bank Tak Ada Uang

Pengalaman 2011 saat Freeport berhenti beroperasi akibat mogok kerja ribuan karyawan yang digalang SPSI, menurut Allo Rafra, ada banyak yang bisa diambil hikmahnya. "Tahun 2011 ekonomi di Timika benar-benar lumpuh total. Orang ke bank mau cek uang, ternyata tidak ada uang gaji yang masuk. Kredit macet di mana-mana. Mau bayar rumah kontrakan saja susah," katanya.

Ada banyak karyawan yang terpaksa harus jual segala aset mereka untuk bisa bertahan hidup. "Apakah kita menginginkan kondisi seperti itu terjadi lagi sekarang," kata Allo Rafra sembari menambahkan, situasi dan kondisi yang terjadi di PT Freeport juga bisa memberikan dampak buruk bagi stabilitas keamanan secara keseluruhan di Mimika.

Adapun bagi warga asli Suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan di Mimika, keberlangsungan operasi pertambangan PT Freeport juga sangat membantu mereka, terutama dalam hal penyediaan layanan kesehatan gratis melalui Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika dan RS Waa-Banti Tembagapura.

Belum lagi soal masa depan dan kelanjutan program beasiswa bagi sekitar 800 pelajar dan mahasiswa Papua yang kini tersebar di berbagai kota studi di Indonesia, bahkan di luar negeri.
"Kalau Freeport lumpuh dan tidak beroperasi lagi, siapa yang mau tanggulangi semua itu. Apakah pemerintah sanggup? Saya kira ini menjadi bom waktu yang harus dipikirkan secara matang oleh pemerintah," ujar Allo Rafra.


Tulis Komentar